Tak Hanya Teknologi Al yang Jadi Pemicu Ancaman PHK Massal, Narasi Institute: Ada Faktor Lain

fin.co.id - 20/09/2024, 18:42 WIB

Tak Hanya Teknologi Al yang Jadi Pemicu Ancaman PHK Massal, Narasi Institute: Ada Faktor Lain

Ilustrasi PHK

fin.co.id - Kecerdasan buatan atau AI mengancam banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. Isu penurunan daya beli masyarakat dan tidak adanya insentif untuk para pengusaha juga menjadi hal yang patut untuk diwaspadai.

CEO dan CO Founder Narasi Institute Achmad Nur Hidayat mengatakan, PHK yang akan terjadi ke depan nanti tidak hanya disebabkan oleh AI. Tetapi, kata dia, daya beli masyarakat yang rendah akhir-akhir ini akan menyebabkan pelemahan pertumbuhan ekonomi.

"Ditambah dengan pengusaha tidak dapat insentif yang cukup kuat untuk mengatasi penurunan pertumbuhan ekonomi. Sehingga mereka harus melakukan PHK," katanya saat dihubungi Disway Group, Jumat 20 September 2024.

Achmad mengatakan, hal lain yang patut diwaspadai adalah barang-barang impor yang membanjiri pasar Indonesia. Khususnya barang-barang imported consumer goods.

Baca Juga

"Banyaknya barang-barang impor ini yang menjadi barang yang sangat dibutuhkan dalam negeri. Padahal sebenarnya kita ini bisa terpenuhi dari dalam negeri, tapi karena harganya jauh lebih mahal jadi kalah dengan barang impor tadi," kata Achmad.

Menurut dia, ancaman PHK masif yang ada pada saat ini sebenarnya dapat dihindari dengan program Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tepat sasaran untuk mencegah penurunan daya beli yang tepat sasaran.

"Memang kekhawatiran itu ada, tapi itu sebenarnya bisa dihindari dengan pemberian program APBN atau kebijaka ekonomi yang tepat sasaran," ujar Achmad.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti soal adanya ancaman badai PHK di 2025. Bahkan dia mengatakan, dampak ancaman itu menyebabkan 85 juta pekerjaan hilang.

Jokowi menyebutkan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena peningkatan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor pekerjaan.

Baca Juga

(Bia)

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Mihardi
Penulis
-->