fin.co.id – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecam tingginya harga avtur di Indonesia yang jauh lebih mahal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura. Dalam pernyataannya, Luhut menyebut ada dugaan "high cost" tersembunyi yang menjadi penyebab utama harga avtur di dalam negeri melambung tinggi.
Luhut mengungkapkan rasa herannya dan menegaskan pentingnya investigasi mendalam mengenai masalah ini, bahkan berkoordinasi dengan CEO AirAsia, Tony Fernandez.
"Saya sudah pelajari kenapa avtur kita mahal. Pasti ada high cost tersembunyi yang harus kita selesaikan," ungkapnya, dikutip Kamis, 19 September 2024.
Menanggapi hal ini, Pengamat Penerbangan Gatot Raharjo mengklaim bahwa penyesuaian harga avtur di Indonesia seharusnya bisa dilakukan dengan mudah.
"Sebenarnya gampang aja kalau pemerintah mau. Tinggal diperbaiki aturan dan mekanisme di lapangan," tegasnya saat dihubungi.
Gatot menambahkan bahwa masalah ini bukanlah hal baru. Ia menyebut bahwa keberadaan political will dari pemerintah sangat krusial dalam menyelesaikan masalah harga avtur ini. "Semua sudah tahu kok permasalahannya. Tinggal political will pemerintah saja terkait industri sama bisnis penerbangan mau diapakan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan bahwa harga avtur juga dipengaruhi oleh nilai tukar, mengingat harga avtur dan suku cadang mengikuti harga pasar internasional. Dengan situasi yang semakin mendesak, perhatian pemerintah diperlukan untuk menurunkan harga avtur demi keberlangsungan industri penerbangan nasional dan kepentingan publik. (DSW/BIA)