fin.co.id - Jumlah korban tewas akibat Topan Yagi yang dahsyat di Myanmar melonjak menjadi 163 orang, menurut laporan media pemerintah pada Minggu 15 September 2024.
Mengutip otoritas setempat, Global New Light of Myanmar melaporkan bahwa sekitar 74 orang telah dipastikan tewas, sementara 89 lainnya masih belum ditemukan akibat badai yang melanda pada akhir pekan lalu.
Sementara operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, banjir telah menghancurkan lebih dari 65.000 rumah, 24 jembatan, 375 sekolah, dan lima bendungan, dengan lebih dari 235.000 orang mengungsi.
Banjir yang dipicu oleh hujan deras itu telah menggenangi sebagian besar lahan pertanian di wilayah tengah, termasuk di sekitar ibu kota yang luas dan dengan kontur dataran rendah, Naypyidaw.
Baca Juga
- Israel Keluarkan Peringatan ke Kamp Pengungsi Gaza Tengah untuk Pergi
- Korban Tewas Akibat Badai Helene di Amerika Capai 200 Orang Lebih
Tanah longsor melanda beberapa daerah perbukitan, merusak jalan dan jembatan, serta memutus jalur telepon dan internet.
Yagi, badai terkuat yang melanda kawasan tersebut dalam tiga dekade, sejauh ini telah menewaskan total 350 orang di Vietnam, Laos, Thailand, dan Myanmar.
Militer Myanmar telah membuat permintaan bantuan asing yang jarang terjadi untuk menangani banjir tersebut.
China Tanggap Darurat Banjir
China telah mengeluarkan tanggapan darurat terhadap kemungkinan banjir akibat hujan deras karena Topan Bebinca yang mendekat diperkirakan akan memengaruhi wilayah tenggara negara itu, demikian dilaporkan media pemerintah pada Minggu.
Peringatan itu dikeluarkan setelah Bebinca menjauh dari wilayah kepulauan barat daya Jepang, Amami, pada Minggu pagi dan bergerak ke arah barat laut melintasi Laut China Timur, menurut laporan Kyodo News yang berbasis di Tokyo.
Baca Juga
- Israel Minta Warga Sipil di Beirut Selatan Tinggalkan Lokasi Sebelum Serangan Rudal
- 5 Penyebab Jepang Terancam Punah: Salah Satunya karena Semakin Banyak Wanita Mengejar Karir
Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan bahwa topan tersebut berada sekitar 230 kilometer (143 mil) di barat laut kota Amami dan bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 25 km per jam (16 mil per jam).
Bebinca, badai ke-13 tahun ini, membawa angin kencang hingga 180 kph (112 mph) dengan tekanan atmosfer 965 hectopascal di pusatnya. Diperkirakan, kekuatan Bebinca akan melemah menjadi badai tropis pada Senin atau setelahnya.
Kementerian Sumber Daya Air China telah mengeluarkan tanggapan darurat Level-IV terhadap kemungkinan banjir di Shanghai dan provinsi Jiangsu, Zhejiang, serta Anhui, menurut laporan penyiaran pemerintah CGTN.
Bebinca diperkirakan akan mendarat di sepanjang pantai dari Kota Taizhou di Zhejiang hingga Kota Qidong di Jiangsu antara Minggu malam dan Senin pagi, membawa curah hujan yang sangat tinggi.
Topan ini dapat menyebabkan kenaikan permukaan air di beberapa sungai sedang dan kecil di wilayah tersebut.
China memiliki sistem tanggap darurat empat tingkat untuk pengendalian banjir, dengan Level I sebagai yang paling parah.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq