Andra Soni, Dulu Pernah Kuli Bangunan, Kini Kandidat Kuat Banten 1

Karena Raden Adipati mempunyai pengalaman panjang sebagai anggota Volksraad.

Ketika pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS), Raden Aria pun sempat menjabat sebagai Wali atau Presiden Negara Pasundan.

Dia merupakan Bupati Bandung periode 1920 – 1931 dan 1935 – 1945. Pada 1945. Kemudian diangkat menjadi Mendagri RI yang pertama kala itu.

Setelah itu Raden Aria Adipati Wiranatakusumah diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung mula tahun 1945 sampai 1948.

Andra Soni tinggal bersama keluarga Raden Muhyidin Wiranatakusumah. Di situlah, dia banyak mendapat wejangan soal pola hidup.

Pelajaran penting yang didapat Andra adalah: Hidup harus santun. Saling berbagi. Selain itu, mampu memberi manfaat bagi orang lain.

“Saya kerap diberi saran oleh Raden Muhyidin. Bagaimana dalam hidup sesama harus saling mengasihi dan memberi. Pokoknya harus berbuat baik dan berbuat baik. Itu yang masih teringat sampai sekarang,” ujar Andra Soni.

Dalam beberapa testimoninya Andra juga tak risih mengungkapkan perjalanan hidupnya. , Selepas orang tua angkatnya wafat, dia harus mandiri demi agar bisa kuliah.

"Saya pernah menjadi jadi kuli bangunan supaya bisa kuliah. Ketika tidak tinggal bersama keluarga almarhum. Karena tertarik manajerial. Makanya saya mendalami ilmu manajemen. Saya kuliah di STIE,” terang Andra.

Sementara menurut Aji Aradea, anak kandung alm Raden Muhyidin Wiranatakusumah yang kelahirannya terpaut satu hari dengan Andra Soni mengaku tetap menjalin kekerabatan dengan pria yang diusung pada Pilgub ini oleh partai Koalisi Banten Maju (KBM) ini.

Karir politik dan hidup Andra Soni saat ini juga sedikit banyak dipengaruhi jejak dan peran orang tuanya.

Sebab Raden Muhyidin Wiranatakusumah sempat menjadi anggota DPRD di Bandung. Sehingga wajar jika karir politik Andra bermula karena kerap melihat aktivitas keseharian Raden Muhyidin.

Di kediaman Raden Muhyidin di Jalan H Nawi, Radio Dalam, Kebayoran, saat itu Andra Soni dan Aji Aradea mengenyam pendidikan yang sama. Yaitu di SMP Negeri 240 Jakarta Selatan.

Meskipun masuk ke jenjang SMA tetap tinggal bersama. Bahkan sempat menetap di Kota Jogjakarta dan Bandung.

Menurut Aji Aradea, tipikal Andra yang dikenalnya merupakan orang mandiri dan gigih untuk menjalani hidup.