buka usaha sendiri sekitar 1984 dan Alhamdulillah berjalan sampai sekarang,”
ungkapnya.
Kehadiran klaster usaha tersebut berawal dari inisiatif masyarakat di sekitar. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan potensi kain khas Tuan Kentang sekaligus membantu
perajin. Saat ini, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang memiliki kurang lebih
sekitar 30 anggota yang berada dalam satu kawasan kampung tersebut.
“Dulu para perajin kalau punya barang kan langsung dibawa ke pasar untuk dijual, tapi
tidak ada patokan harga sehingga terkadang mendapatkan harga yang kurang
pantas. Ya memang itu jadi tantangan usaha kecil seperti ini. Dengan adanya
klaster, kita jadi bisa naik kelas, punya daya jual yang sesuai dengan
kualitasnya sehingga membantu kesejahteraan anggota juga.” lanjut Udin. Baca Juga
Naik
Kelas Berkat Bantuan BRI
Seiring berjalannya waktu, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang semakin berkembang dan
dikenal banyak orang. Usaha mereka pun naik kelas berkat bantuan yang diterima
dari BRI sejak tahun 2017.