News . 04/09/2024, 18:35 WIB

Pesan Paus Fransiskus: Politikus Harus Perjuangkan Kerukunan dan Hormati Hak Manusia!

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Paus Fransiskus menyebut semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan realitas beraneka sisi dari beragam orang yang disatukan dengan teguh dalam satu bangsa.

“Semboyan negara Anda Bhinneka Tunggal Ika (Bersatu dalam keberagaman, secara harfiah berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua) mengungkapkan realitas beraneka sisi dari berbagai orang yang disatukan dengan teguh dalam satu bangsa,” kata Paus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024.

Ia menilai semboyan Bhineka Tunggal Ika juga memperlihatkan bahwa, sebagaimana keanekaragaman hayati yang ada dalam negara kepulauan ini adalah sumber kekayaan dan keindahan.

"Demikian pula perbedaan-perbedaan Anda secara khusus berkontribusi bagi pembentukan mosaik yang sangat besar, yang mana masing-masing keramiknya adalah unsur tak tergantikan dalam menciptakan karya besar yang otentik dan berharga," imbuhnya.

"Kerukunan di dalam perbedaan dicapai ketika perspektif-perspektif tertentu mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan bersama dari semua orang dan ketika setiap kelompok suku dan denominasi keagamaan bertindak dalam semangat persaudaraan seraya mengejar tujuan luhur dengan melayani kebaikan bersama," lanjutnya.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada siapapun yang terlibat dalam dunia politik untuk terus memperjuangkan kerukunan, persamaan, hingga rasa hormat atas hak-hak dasar manusia.

"Ini adalah karya keterampilan yang dipercayakan kepada semua orang. Tapi secara khusus kepada mereka yang terlibat dalam kehidupan politik, yang harus memperjuangkan kerukunan, persamaan, rasa hormat atas hak-hak dasar manusia, pembangunan berkelanjutan, solidaritas dan upaya mencapai perdamaian, baik di dalam masyarakat maupun dengan bangsa-bangsa serta negara-negara lain," ujar Paus Fransiskus.

Untuk memperkuat kerukunan, menjamin perdamaian serta menyatukan upaya-upaya menghapuskan ketimpangan dan penderitaan di beberapa wilayah negara, Gereja Katolik berkeinginan untuk meningkatkan dialog antaragama.

"Kerukunan di dalam perbedaan dicapai ketika perspektif-perspektif tertentu mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan bersama dari semua orang dan ketika setiap kelompok suku dan denominasi keagamaan bertindak dalam semangat persaudaraan seraya mengejar tujuan luhur dengan melayani kebaikan bersama," ungkapnya.

Ia mengatakan kesadaran untuk berpartisipasi dalam sejarah bersama yang di dalamnya solidaritas adalah unsur hakiki, dan semua orang memberikan sumbangsihnya, membantu mengidentifikasi solusi-solusi yang tepat untuk menghindari kejengkelan yang muncul dari perbedaan, dan untuk mengubah perlawanan kepada kerja sama yang efektif.

"Keseimbangan yang bijaksana namun rentan ini, antara kemajemukan budaya yang besar dan ideologi-ideologi yang berbeda dan cita-cita yang mempererat persatuan, haruslah dibela terus-menerus dari berbagai ketimpangan," tukasnya. (DSW/ANI)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com