fin.co.id - Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menyesali adanya kegaduhan yang ditimbulkan terkait dengan dugaan larangan tenaga kesehatan memakai hijab di RS Medistra. Namun, ARSSI sudah mendapatkan penjelasan dari pihak RS Medistra.
"Kami dari ARSSI sudah mendapat konfirmasi (dari RS Medistra)," kata Ketua Umum ARSSI drg Ling Ichsan Hanafi kepada wartawan, Rabu 4 September 2024.
Dia mengatakan, RS Medistra menyesali adanya kesalahpahaman yang membuat seorang rekruter mengajukan pertanyaan untuk bersedia melepas hijab pada saat sesi interview.
Pada surat klarifikasi yang disampaikan kepada pihaknya, kata dia, Direktur RS Medistra Agung Budisatria menyampaikan pihaknya telah memberikan teguran, sanksi, serta pembinaan kepada yang bersangkutan agar tidak lagi diikutsertakan dalam tim interview.
Selain itu, RS Medistra juga menegaskan peraturan kepegawaian yang mengatur tentang Standar Penampilan dan Perilaku sama sekali tidak melarang penggunaan hijab.
Bahkan, menurut Agung dalam surat klarifikasi itu selama ini banyak karyawan RS Medistra, dokter umum, perawat, dokter spesialis, serta tenaga penunjang medis dan nonmedis lainnya yang mengenakan hijab dalam tugas sehari-hari. Oleh karena itu, Ling berharap permasalahan ini segera membaik.
"Semoga ini bisa dapat segera diselesaikan dengan baik. Karena Saya melihat selama ini tidak ada masalah dengan dokter, perawat, dll yang bertugas di RS memakai hijab," pungkasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, isu dugaan pelarangan pakai hijab ini ramai diperbincangkan setelah dr Diani Kartini, spesialis onkologi RS Medistra yang mempertanyakan aturan pakai hijab. Pasalnya, ia menyebut dua orang kenalannya mendapatkan pertanyaan untuk bersedia melepas hijab apabila diterima bekerja di RS Medistra.
Pertanyaan ini didapatkan ketika mereka menjalani sesi wawancara penerimaan dokter umum. Ia menyesali adanya pertanyaan ini sehingga mengundurkan diri dari pekerjaannya di RS Medistra.
(Ann)