Ekonomi . 03/09/2024, 08:16 WIB
fin.co.id - Keberhasilan reli mata uang negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) baru-baru ini tampaknya tidak didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat.
BCA Research mengungkapkan skeptisisme terhadap daya tahan tren positif ini, mengindikasikan bahwa pelemahan mata uang ASEAN, termasuk rupiah, mungkin segera terjadi.
Menurut laporan terbaru dari BCA Research, lonjakan nilai mata uang ASEAN tidak didorong oleh indikator ekonomi yang solid. Penyusutan order ekspor global dianggap sebagai sinyal awal penurunan ekspor di kawasan ini, yang dapat memicu depresiasi mata uang terhadap dolar AS.
"Kurangnya dukungan fundamental membuat reli mata uang ASEAN tampak tidak berkelanjutan," kata BCA Research dalam laporannya, seperti dikutip oleh Investing.
BCA Research juga menyoroti bahwa perbedaan suku bunga antara negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat historisnya tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai mata uang ASEAN.
Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan mata uang saat ini mungkin lebih dipengaruhi oleh faktor sementara ketimbang kekuatan ekonomi mendasar.
Dalam skenario global risk-off yang diprediksi akan terjadi, BCA Research memperkirakan mata uang seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand akan tampil lebih baik dibandingkan mata uang emerging market lainnya.
Ini karena Malaysia dan Thailand memiliki posisi sebagai negara net creditor, yang memberikan mereka stabilitas relatif saat ketidakpastian global meningkat.
Sebaliknya, peso Filipina dan rupiah Indonesia diperkirakan akan menghadapi tekanan lebih berat. BCA Research mengaitkan potensi kinerja buruk ini dengan status Filipina dan Indonesia sebagai negara net debtor, yang memiliki utang luar negeri signifikan. Posisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap fluktuasi ekonomi global yang tidak pasti.
Rupiah, sebagai salah satu mata uang ASEAN, berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut jika prediksi ini terbukti benar. Minimnya dukungan dari sektor ekspor dan ketergantungan pada utang luar negeri dapat membuat rupiah menghadapi tantangan lebih berat di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Para pelaku pasar dan investor diharapkan untuk memperhatikan indikasi ekonomi lebih mendalam dan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan perubahan nilai tukar mata uang ASEAN, termasuk rupiah.
Reli yang terjadi saat ini mungkin hanya bersifat sementara, dan tantangan mendatang bisa mempengaruhi stabilitas mata uang di kawasan ini secara signifikan. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com