fin.co.id- Aksi demonstrasi besar-besaran melanda Israel sejak Minggu 1 September 2024. Unjuk rasa terjadi setelah kematian enam sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
Warga Israel marah, ketika Benjamin Netanyahu tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas dan membebaskan tawanan Israel.
Dilansir dari Reuters, massa unjuk rasa diperkirakan oleh media Israel berjumlah hingga 500.000 orang berdemonstrasi di Yerusalem, Tel Aviv dan kota-kota lain.
Massa menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbuat lebih banyak untuk memulangkan 101 sandera yang tersisa.
Baca Juga
- Israel Minta Warga Sipil di Beirut Selatan Tinggalkan Lokasi Sebelum Serangan Rudal
- 5 Penyebab Jepang Terancam Punah: Salah Satunya karena Semakin Banyak Wanita Mengejar Karir
Di Yerusalem, pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan dan berdemonstrasi di luar kediaman perdana menteri.
Rekaman udara menunjukkan jalan raya utama Tel Aviv dipenuhi pengunjuk rasa yang memegang bendera bergambar para sandera yang terbunuh.
Tayangan televisi Israel menunjukkan polisi mengarahkan meriam air ke arah demonstran yang memblokir jalan. Media lokal melaporkan 29 orang ditangkal. Para pemimpin buruh menyerukan pemogokan umum satu hari.
Sebelumnya, militer Israel mengumumkan penemuan jenazah yang disandera Hamas dari sebuah terowongan di kota Rafah, Gaza selatan.
Jenazah masing-masing bernama Carmel Gat, Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Alexander Lobanov, Almog Sarusi dan Ori Danino. Para jenazah itu telah dikembalikan ke Israel.
Baca Juga
- Israel Sebut Serangan Rudal Iran Menyebabkan 100 Rumah di Tel Aviv Rusak Berat
- Usai Luncurkan Ratusan Rudal ke Israel, Iran Ingatkan Netanyahu: Jangan Coba-Coba Berkonflik dengan Kami
"Pemeriksaan forensik menetapkan mereka dibunuh oleh teroris Hamas dalam sejumlah tembakan jarak dekat" 48-72 jam sebelumnya kata juru bicara Kementerian Kesehatan Israel.
Netanyahu, yang menghadapi seruan untuk mengakhiri perang selama hampir 11 bulan dengan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang tersisa.
Netanyahu mengatakan Israel tidak akan berhenti sampai mereka menangkap yang bertanggung jawab.
“Siapa pun yang membunuh sandera – tidak menginginkan kesepakatan,” katanya.
Pejabat senior Hamas mengatakan bahwa Israel penolak untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata.
“Netanyahu bertanggung jawab atas pembunuhan tahanan Israel,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq