fin.co.id - dr. Richard Lee akhirnya angkat bicara mengenai laporan yang masuk ke Bareskrim Polri, yang menuduh produk skincare afiliasinya berbahaya dan melanggar aturan.
Dalam klarifikasinya, Richard Lee menolak untuk membahas laporan tersebut secara detail, namun dia menegaskan pentingnya memperjelas posisi dirinya dalam isu ini.
Tuduhan Berbahaya: Skincare Afiliasi Terancam?
Laporan yang dilayangkan ke Bareskrim Polri mengklaim bahwa produk skincare dari brand yang terafiliasi dengan Dr. Richard Lee mengandung bahan berbahaya.
Meski demikian, Richard Lee menegaskan bahwa laporan tersebut tidak berlandaskan fakta yang valid. Menurutnya, laporan ini muncul dalam konteks yang terlalu sering terjadi setiap kali dia memberikan edukasi mengenai produk skincare abal-abal.
Richard Lee Sebut Ada Oknum Mafia di Balik Laporan
Dalam penjelasannya, Richard Lee menyatakan kecurigaannya terhadap adanya mafia di balik laporan ini. Ia berpendapat bahwa oknum-oknum ini berusaha menciptakan opini negatif tentang produk skincare yang dia afiliasikan untuk merusak reputasinya.
"Mafia ini bekerja dengan cara menciptakan opini bahwa segala sesuatu yang saya lakukan selalu salah, padahal faktanya tidak demikian," ujar Richard Lee.
Kritik terhadap Regulasi dan Pengawasan
Richard Lee juga menyoroti adanya kekurangan dalam pengawasan produk skincare yang beredar di pasaran. Dia menilai bahwa laporan yang menyasar produk afiliasinya seakan-akan merupakan bagian dari skema yang lebih besar untuk menyembunyikan masalah yang lebih mendalam dalam industri skincare.
Baca Juga
"Kenapa produk skincare abal-abal yang saya viralkan tidak dilaporkan ke polisi? Bukankah seharusnya itu yang lebih memprihatinkan?" tegasnya.
Edukasi vs. Manipulasi Opini Publik
Dr. Richard Lee merasa bahwa upayanya dalam memberikan edukasi tentang bahaya produk skincare palsu sering kali tidak diakui.
"Saya memberikan informasi yang benar mengenai produk-produk yang tidak aman, tapi malah mendapatkan laporan semacam ini. Ini jelas merupakan bagian dari manipulasi opini publik," tambahnya.
Dengan pernyataan ini, Dr. Richard Lee berharap agar masyarakat tidak terpengaruh oleh laporan-laporan yang tidak jelas dan terus mempercayai upaya-upaya edukasi yang dilakukan untuk melindungi konsumen dari produk skincare yang tidak aman. (DSW/HAS)