fin.co.id - Dalam podcast Energi Disway, Pengusaha mie berbahan utama sagu, Jenny Widjaja berbincang dengan CEO Harian Disway, Dahlan Iskan, tentang inovasi penggunaan sagu sebagai bahan baku produk makanan.
Dahlan Iskan membuka diskusi dengan menanyakan alasan Jenny tertarik menggunakan sagu untuk produk makanan yang diberi merek Sagolicious tersebut. Jenny menjelaskan, "Sagu adalah makanan tradisional Indonesia yang hampir terlupakan. Bahkan, pohon sagu diukir di Candi Borobudur. Beras, yang sering dianggap makanan pokok, sebenarnya bukan asli Indonesia," kata Jenny.
Jenny menambahkan bahwa sagu menawarkan keunggulan ekologis yang signifikan. "Pohon sagu tidak memiliki hama, sehingga tidak memerlukan bahan kimia yang merusak lingkungan. Satu hektare sagu bisa menghasilkan 4-7 ton sagu, hanya dengan sekitar 10 pohon," jelasnya.
Menurut Jenny yang diberi julukan Queen of Sago tersebut, memanfaatkan potensi sagu secara maksimal dapat membantu Indonesia mengatasi krisis pangan. "Jika sagu dimanfaatkan dengan baik, Indonesia tidak akan menghadapi krisis pangan," tegasnya.
Diskusi ini menggarisbawahi potensi sagu sebagai alternatif pangan berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta dorongan untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara lebih efektif. (*)