Meskipun siapa saja bisa mengalami sindrom patah hati, namun beberapa orang lebih berisiko kena Takotsubo Cardiomyopathy, seperti:
Wanita: Wanita lebih sering mengalami sindrom patah hati dibandingkan pria.
Usia lanjut: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
Riwayat penyakit jantung: Orang dengan riwayat penyakit jantung atau masalah kesehatan mental lebih rentan.
Bagaimana Cara Mengatasi Sindrom Patah Hati?
Jika kamu mengalami gejala-gejala Takotsubo Cardiomyopathy di atas setelah mengalami peristiwa traumatis, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan memberikan penanganan yang tepat.
Baca Juga
Selain penanganan medis, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengatasi sindrom patah hati, yaitu:
Istirahat yang cukup: Berikan waktu untuk tubuhmu beristirahat dan memulihkan diri.
Kelola stres: Cari cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau hobi yang kamu sukai.
Jaga pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehatan jantung.
Berolahraga secara teratur: Olahraga ringan secara teratur dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Cari dukungan: Berbagi perasaan dengan orang-orang terdekat atau bergabung dengan kelompok dukungan bisa sangat membantu.
Penting untuk Diingat
Sindrom patah hati adalah kondisi medis yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Jangan sepelekan gejala yang kamu rasakan.
