Ekonomi . 25/08/2024, 09:23 WIB
fin.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia melontarkan rencana ambisius untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor LPG (Liquefied Petroleum Gas) dengan mengeksplorasi potensi ekstraksi gas alam di dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka impor yang selama ini menguras anggaran negara.
Bahlil menyampaikan bahwa pengembangan hilirisasi LPG adalah prioritas utama yang diamanahkan oleh Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto. Namun, rencana ini menghadapi tantangan signifikan yang harus diatasi agar dapat efektif.
Ketua dan Founder Energy Institute for Transition (EITS) Godang Sitompul memberikan pandangan kritis terhadap rencana tersebut. Dalam pernyataan resminya, Godang menyoroti data penting mengenai konsumsi dan impor LPG di Indonesia.
“Konsumsi LPG di Indonesia telah mencapai lebih dari 8 juta ton per tahun. Pada tahun 2023, konsumsi LPG bersubsidi mencapai 8,07 juta ton, dengan kuota untuk tahun 2024 diproyeksikan menjadi 8,12 juta ton. Dari jumlah ini, sekitar 6,95 juta ton atau lebih dari 85% masih bergantung pada impor. Jika dihitung dengan harga LPG saat ini, nilai impor LPG mencapai Rp. 64 triliun,” ungkap Godang, Minggu, 25 Agustus 2024.
Dengan ketergantungan impor yang begitu tinggi, Godang mendorong pemerintah untuk serius memanfaatkan potensi gas alam domestik. “Gas alam, yang terdiri dari propana dan butana, dapat diolah menjadi LPG. Misalnya, lapangan migas seperti Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1 dapat diolah menjadi LPG di Kilang Gas Bontang Badak NGL, Kalimantan Timur,” jelasnya.
Godang juga mengungkapkan bahwa terdapat 17 lapangan migas di Indonesia yang berpotensi menghasilkan LPG, dengan kapasitas total sekitar 1,2 juta ton per tahun. Potensi ini, jika dikembangkan, dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG dan memenuhi kebutuhan domestik yang terus meningkat.
“Kami mendesak SKK Migas untuk mendata lapangan-lapangan ini dan bekerja sama dengan Ditjen Migas untuk menarik investor yang bersedia membangun fasilitas ekstraksi LPG,” tegas Godang.
Langkah ini diharapkan menjadi terobosan penting dalam kebijakan energi Indonesia, yang selama ini masih terjebak dalam ketergantungan pada impor. Jika berhasil, ini akan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi beban ekonomi akibat belanja impor yang membengkak. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com