fin.co.id- Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) Semarang, membantah ada perundungan di kampus hingga menyebabkan dr Aulia Risma Lestari bunuh diri di kamar kosnya.
Aulia sendiri merupakan mahasiswa PPDS Prodi Anestesi FK Undip yang meninggal dunia pada 12 Agustus 2024, diduga mengakhiri hidup karena mengalami perundungan dari senior selama pendidikan.
Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko mengatakan, sejak ditemukannya korban meninggal, pihak kampus secara cepat melakukan penyelidikan.
"Jadi tahapannya itu kami sudah bicara dengan Pak Dirjen, kita juga klarifikasi ke semua dosen, ke kaprodi, ke mahasiswa," katanya, Jumat 23 Agustus 2024.
Kata dia, pemeriksaan juga telah dilakukan kepada kurang lebih 9 orang teman seangkatan korban, kaprodi, KKSM RS Kariadi, serta tenaga admin.
"Kemudian kami juga sudah dipanggil oleh Bapak Rektor, jadi kami menceritakan alur, untuk kasus yang terkait almarhumah itu, kami ceritakan semua bukti-bukti dari dia diterima, proses pendidikan, dan semuanya," paparnya.
Dia mengatakan, korban selama pendidikan sering absen karena sakit.
Baca Juga
Namun pihaknya selalu memberi dukungan kepada Aulia.
"Jadi yang kami terima dari lembaga pengelola itu memang beliau beberapa surat izin sakit untuk tidak mengikuti pendidikan. Dengan melihat inilah kami justru mengembangkan support," tandasnya.
Ia mengatakan, semua pengajuan izin telah diterima dan tidak ada sanksi atau ancaman D.O. sekalipun.
"Kami malah memudahkan, monggo kalau memang perlu istirahat. Beliau dua kali operasi dan kami izinkan. Istirahat kami izinkan."
Kemudian, teman-teman Aulia juga disebut menyokong kehadiran Aulia ketika ia absen.
"Jadi dengan hal-hal ini disimpulkan bahwa untuk kasus yang bersangkutan ini tidak ada perundungan," pungkasnya. (*)