Hamas Tuding Blinken dan AS Sebagai Pembawa Diktat: Gencatan Senjata Gaza Terancam

fin.co.id - 19/08/2024, 08:32 WIB

Hamas Tuding Blinken dan AS Sebagai Pembawa Diktat: Gencatan Senjata Gaza Terancam

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken

fin.co.id - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan tiba di Israel hari ini, Senin, 19 Agustus 2024, dalam upaya diplomatik terbaru untuk memaksa gencatan senjata di Gaza.

Kunjungan ini merupakan yang kesembilan kalinya sejak konflik dimulai pada Oktober lalu, dan bertujuan untuk mendekati akhir dari perang yang telah berlangsung selama 10 bulan.

Blinken akan melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat senior Israel lainnya. Namun, reaksi dari Hamas menunjukkan ketidakpuasan mendalam terhadap proses ini.

Anggota biro politik Hamas, Sami Abu Zuhri, mengkritik kunjungan Blinken sebagai usaha untuk memaksakan "diktat Amerika" ketimbang mencapai kesepakatan yang adil.

Baca Juga

"Hamas tidak melihat adanya kesepakatan nyata atau negosiasi, hanya penerapan diktat," tegas Abu Zuhri, dilansir CNN. Kritik ini muncul di tengah harapan bahwa Washington dapat menjembatani kesenjangan antara pihak-pihak yang bertikai dengan dukungan mediator seperti Qatar dan Mesir.

Kunjungan Blinken juga terjadi dalam konteks ketegangan regional yang meningkat. Iran, yang mengancam balas dendam setelah kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Juli lalu, mendapat peringatan keras dari AS untuk menghindari tindakan pembalasan yang dapat memperburuk situasi. Peringatan tersebut menunjukkan potensi konsekuensi serius bagi Iran jika ancamannya direalisasikan.

Sementara itu, negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia menyatakan dukungan untuk upaya gencatan senjata dan mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Pembicaraan mengenai implementasi kesepakatan diharapkan dilanjutkan di Kairo pada minggu depan, dengan tujuan menyelesaikan kesepakatan tersebut akhir minggu ini.

Meski ada "optimisme hati-hati" dari tim perunding Israel mengenai kemajuan kesepakatan, juru bicara Hamas Jihad Taha menuduh Israel menambahkan syarat-syarat baru yang dinilai sebagai penghalang untuk mencapai kesepakatan.

Baca Juga

Taha juga menyoroti bahwa meskipun ada upaya diplomatik, Israel tetap melanjutkan serangan brutal di Gaza.

Dengan latar belakang ketegangan yang terus meningkat dan kritik tajam dari Hamas, masa depan gencatan senjata di Gaza tetap tidak pasti dan penuh tantangan. (*)

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Sigit Nugroho
Penulis
-->