fin.co.id - Lembaga amil zakat nasional (Laznas) Mandiri Amal Insani (MAI) mencatat dana penghimpunan dana zakat infaq dan sadaqah (ZIS) pada 2023 sebesar Rp57.540.155.708,-, jumlah tersebut meningkat 26% dari penghimpunan di 2022.
Peningkatan dana tersebut juga sebanding dengan pertumbuhan jumlah donatur. Sebanyak 7.132 donatur mempercayakan dana ZIS mereka kepada MAI atau meningkat 13% dari jumlah donatur tahun 2022 yang berjumlah 6.337.
Untuk itu, MAI menyalurkan dana sebesar Rp52.702.672.316,- melalui lima pilar program (Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Dakwah & Advokasi serta Sosial Kemanusiaan), meningkat 36% dari penyaluran tahun 2022 sebesar Rp38.641.630.991,-.
Di tahun yang sama, MAI telah menyalurkan dana ZIS kepada 204.705 penerima manfaat tersebar di 29 Provinsi dan terdistribusi ke 44.137 yatim dhuafa, 47 bedah rumah dhuafa, 212 ekonomi pesantren, 1.500 pemberdayaan UMKM, 40 pemberdayaan Desa serta mendukung melahirkan generasi emas 2045 melalui beasiswa rutin dan non rutin yang telah diterima oleh 15.854 anak muda Indonesia.
Paparan tersebut terangkum dalam gelaran Public Expose MAI yang digelar di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (15/8). Acara tersebut turut dihadiri petinggi Laznas MAI diantaranya Ketua Yayasan Mandiri Amal Insani Bily Arkan: Wakil Ketua Yayasan Mandiri Amal Insani Bambang Saepudin; Direktur Laznas Mandiri Amal Insani Erwin Setiawan serta seluruh staf dan karyawan Laznas MAI.
Dalam sambutannya Bily Arkan menerangkan, MAI mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur atas kepercayaannya kepada MAI. MAI juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat melalui kolaborasi berbagai pihak untuk memberi dampak baik bagi Indonesia.
"MAI berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap program yang dijalankan. Keberhasilan yang diraih adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan kerjasama solid dari seluruh anggota yayasan, mitra, dan pendukung, " imbuh Bily.
Baca Juga
Rencana tahun 2024
MAI berencana untuk memperluas jangkauan program-programnya melalui kerjasama yang lebih erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, NGO, dan komunitas-komunitas lokal," paparnya.
Bily menambahkan, sinergi ini diharapkan dapat memperkuat upaya dalam mewujudkan perubahan positif yang berkelanjutan. Melalui pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, MAI bertujuan untuk menghadirkan solusi yang lebih efektif dan berdampak luas.
Di samping itu, pihaknya juga terus melakukam inovasi dan adaptasi. Dalam era yang terus berubah, MAI menyadari pentingnya inovasi dalam setiap langkah yang diambil. MAI bertekad untuk terus beradaptasi dan mencari cara-cara baru dalam memberikan kontribusi yang lebih besar.
"MAI harus menjadi pelopor dalam menciptakan program-program yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman. MAI juga percaya bahwa untuk membangun kebermanfaatan sosial untuk Negeri, kolaborasi adalah kunci. Semua lembaga, baik filantropi, swasta, pemerintahan, maupun media, memiliki peran penting dalam berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat di Indonesia. Dengan bekerja sama sepenuh hati, segala tantangan akan terasa lebih ringan. Kolaborasi ini tidak hanya membuat program-program yang kita jalankan lebih efektif dan efisien, tetapi juga memastikan bahwa dampak positifnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.