fin.co.id - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid menyebut tanaman pangan cabai ikut menjadi penyumbang terjadinya inflasi di Banten.
Menurutnya, hal itu terjadi karena suplai cabai ke pasar tidak terpenuhi. Sehingga terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan pada komoditasnya.
"Makanya kita ingin di Banten ini setiap hari terjadi panen cabai. Konsep ini harus kita lakukan karena kalau cabai tidak bisa mengikuti musim, yang paling aman bagaimana suplai ke pasar terpenuhi," kata Agus usai mengikuti acara penanaman 141.711 bibit cabai di Kabupaten Tangerang, Senin 12 Agustus 2024.
Ia melanjutkan, untuk mengatasi inflasi pada komoditi cabai dalam waktu dekat Pemprov Banten akan membuat program sekolah lapang cabai dan bawang dalam satu hamparan tanah seluas 12 hektar.
Baca Juga
- Wacana Kenaikan Harga Tiket KRL, Begini Kata Kemenhub
- Kolaborasi Finnet dan MES Jawa Barat untuk Percepat Digitalisasi UMKM Melalui Layanan QRIS
Rencananya, ground breaking sekolah lapang cabai bawang akan dilakukan pada Oktober 2024 mendatang dengan hasil akhir panen cabai di wilayah Banten bisa dilakukan setiap hari.
"Dan ini sudah dimulai oleh Kabupaten Tangerang kami sangat mengapresiasi. Sehingga cabai bukan lagi penyebab inflasi di banten dan akan menuju pada harga yang normal," ujarnya.
Menurut dia, sebenarnya Kabupaten Tangerang punya posisi yang strategis dalam pola industri cabai. Tinggal bagaimana memformulasikan pola tanam yang bagus agar panen cabai bisa terus dilakukan.
Kendati begitu, gerakan tanam bibit cabai oleh Pemkab Tangerang hingga bisa memecahkan rekor dunia, menjadi bukti bahwa pemerintah daerah merespon cepat dampak inflasi dari komoditi cabai.
"Dengan mencatatkan rekor MURI di mana Kabupaten Tangerang memanfaatkan lahan yang sangat terbatas ternyata bisa optimal menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang bagus untuk Banten," tandasnya.
Baca Juga
- Melalui 'Klasterku Hidupku', BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan
- PLN Siapkan Listrik Bersih Layani Pertumbuhan Industri Data Center di Indonesia
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq