News . 11/08/2024, 09:53 WIB
fin.co.id- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jadi bahan omongan netizen di media sosial. Pasalnya, partai berideologi Islam itu kini mendukung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara.
Bukan saja itu, PKS juga tak lagi mendukung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta. PKS justru memberikan sinyal bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta.
Kini, netizen media sosial menyuarakan pemboikotan PKS. Di X (dulunya twitter), tagar 'bye PKS' jadi trending nomor satu di X. Netizen menyerukan agar pemilih meninggalkan PKS.
"Habis Boikot Starbucks Terbitlah Boikot PKS, perpolitikan ntu musti dinamis gusy, PKS itu P nya Partai (Politik) Bukan pengajian. Demokrasi butuh keseimbangan. saran "jangan Golput" mending jadi Banteng Syariah saja atau dorong Anies Via Jalur Independen" tulis akun @heraloebss
"Maaf ya Kami Masih Cinta Abah Anies dan Kami Masih Tetap di Barisan Abah.... Good Bye PKS...I'am Sorry" tulis netizen lain.
"Anies itu barang bagus mau dilawan pakai apapun susah untuk menggeser @aniesbaswedan. Akan ada pernyataan dari warga Jakarta...Bye PKS. Kami pilih @PKSejahtera karena ada Anies-nya" tutur netizen.
"Bener bang RoGer akhirnya syahwat politik/kekuasaan bisa mengalahkan integritasnya yg selama ini konsisten .bye ..pks" tulis netizen.
Sebelumnya, ahli hukum tata negara Refly Harun mengatakan, tak masalah PKS tinggalkan Anies Baswedan. Namun pemilih juga punya hak tinggalkan PKS.
"Kalau mencari pembenaran enak bener kita ya kan, kalau sekadar mencari pembenaran. Tapi ya kalau PKS mau begitu ya terserah dia lah, orang partai, partai dia, kita kan cuma pemilih. Yang bisa dilakukan oleh pemilih adalah tidak memilihnya lagi, selesai," kata Refly di chanel YouTube-nya.
Menurut Refly, jika memang PKS meninggalkan Anies, lama-lama partai itu akan ditinggalkan orang.
Refly pun mengakui tidak akan memilih partai lain setelah Anies mereka tinggalkan. Namun, Refly akan menunggu posisi terakhir PKS hingga tenggat pendaftaran pasangan cagub-cawagub ke KPUD DKI Jakarta pada akhir Agustus ini.
"Lalu apakah saya akan memilih (partai) yang lain, enggak. Kita akan lihat bagaimana posisi terkahir, karena yang saya inginkan partai yang memperjuangkan nilai value, pertanyaan adalah dalam rentang waktu yang panjang (PKS) akan tergoda, karena itu anda akan di-punished pada periode itu saja, kalau dulu kita pilih PKS besok kita nggak akan pilih lagi, kalau dia berubah lagi mungkin pilih lagi, ya itu dinamika namanya voters. klo elite politik bilang politik itu dinamis, maka voters akan bilang nyoblos itu dinamis" pungkasnya. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com