fin.co.id- BPOM buka suara terkait dampak pemberian vaksin polio berjenis nOPV2 kepada anak.
Vaksin tersebut saat ini diberikan ke seluruh anak-anak Indonesia dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Sebuah artikel tersebar menyebutkan bahwa vaksin polio nOPV2 berbahaya, bahkan membuat anak sehat terkena penyakit polio.
Terkait hal ini, BPOM memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Baca Juga
- Mengenal 3 Jenis Diabetes dan Cara Mengontrol Gula Darah agar Terhindar dari Komplikasi
- 9 Gejala Kanker Paru-paru yang Kerap Tidak Disadari Orang: Nyeri Dada Salah Satunya
BPOM menjelaskan, tautan dokumen yang turut dilampirkan pada artikel tersebut merupakan informasi publik sehingga dipastikan tidak ada kebocoran data.
"Tautan dokumen yang dicantumkan dalam pemberitaan tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses masyarakat dan bukan merupakan dokumen rahasia sehingga tidak terjadi kebocoran dokumen rahasia," ungkap BPOM, dilansir Sabtu 3 Agustus 2024.
BPOM juga memastikan bahwa vaksin nOPV2 yang dimaksud pada artikel tersebut telah melalui uji klinik fase 1, 2, 3.
Selain itu juga telah dievaluasi oleh BPOM bersama Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat.
"Anggota Komnas Penilai Obat merupakan para pakar dengan berbagai bidang keahlian yang berasal dari perguruan tinggi, rumah sakit, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), dan asosiasi klinisi lainnya," jelas BPOM.
Baca Juga
- 5 Manfaat Main Game yang Tidak Kamu Sadari: Salah Satunya Meningkatkan Kemampuan Kognitif
- Main Game seperti Ini Dapat Membahayakan Nyawa, Salah Satu Gejalanya Jantung Berdebar Kencang
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, lanjutnya, vaksin polio telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu, serta diberikan persetujuan izin edar pada Desember 2023.
"Dengan demikian vaksin ini aman digunakan dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio," tandasnya.
Kemudian, vaksin ini jugq telah memenuhi standar prequalification (PQ) WHO dalam hal mutu, keamanan, dan efektivitas, termasuk memenuhi standar Caara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB).
Bahkan, vaksin buatan Bio Farma tersebut menjadi satu-satunya vaksin polio nOPV2 di dunia dan telah digunakan di banyak negara.
Meski begitu, BPOM bersama dengan Kementerian Kesehatan, Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas PP KIPI) terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap isu KIPI.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar melapirkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin kepada tenaga kesehatan, sebagai bagian dari pemantauan farmakovogilans. (Anisa/dsw).
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq