fin.co.id- Eks sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu merespon Presiden Jokowi yang meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kinerjanya selama 10 tahun memimpin.
Said Didu menilai, permintaan maaf ketika salah adalah sifat manusiawi. Tetapi berbohong dan culas adalah kesengajaan yang perlu dipertanggungjawabkan.
"Salah adalah manusiawi, tapi berbohong, janji palsu, culas dan menyengsarakan rakyat karena sengaja dan merasa selalu benar bukanlah kesalahan tapi kesengajaan yang harus dipertanggung jawabkan" kata Said Didu melalui akun X miliknya, @msaid_didu, dikutip Sabtu 3 Agustus 2024.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden RI dalan 10 tahun.
Jokowi sampaikan itu saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam 1 Agustus 2024.
"Izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menyadari bahwa sebagai manusia, ia dan Wapres Ma'ruf Amin tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak.
Baca Juga
Kepala Negara dan Wapres mengungkapkan bahwa keduanya tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Jokowi. (*).