Nasional . 31/07/2024, 15:09 WIB

Hari Hepatitis Sedunia 2024, Apa Itu Hepatitis?

Penulis : Mihardi
Editor : Mihardi

Upaya pengobatan hepatitis

Menurut Prof. Maksum, umumnya pengobatan hepatitis selain ditujukan untuk mengeliminasi virus penyebab hepatitis juga dilakukan pengobatan untuk mengurangi gejala-gejala hepatitis yang muncul (seperti mual muntah dan sakit perut). Pemberian obat-obatan juga harus berhati-hati, karena fungsi hati pengidapnya sedang terganggu. Sehingga pilihan pengobatan perlu disesuaikan dengan jenis dan kondisinya.

Adapun obat-obat yang biasanya dapat diberikan adalah, obat antivirus untuk menghambat perkembangbiakan virus, dan untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Beberapa antivirus yang biasanya diberikan antara lain adalah entecavir, ribavirin, atau tenofovir untuk pengidap hepatitis B atau C kronis.

Selain itu dapat diberikan interferon yang berfungsi untuk menghambat penyebaran virus dan mencegah kerusakan hati menjadi lebih parah. Biasanya interferon diberikan melalui suntikan setiap minggu selama 6 bulan. Adapun jika kerusakan hati sudah sangat berat, maka jalan terakhir dapat direkomendasikan adalah tindakan transplantasi hati.

Upaya pencegahan hepatitis

Prof. Maksum menjelaskan bahwa WHO telah menetapkan target ambisius untuk memberantas hepatitis terutama yang disebabkan oleh hepatitis tipe B dan C yaitu eliminasi kasus hepatitis pada tahun 2030. Diharapkan pada tahun 2030 nanti paling tidak kasus hepatitis telah dapat dikurangi sebesar 90% infeksi baru dan mengurangi 65% angka kematian. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan pendekatan yang konprehensif, antara lain dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penularan hepatitis, upaya pencegahan, pentingnya diagnosis dan pengobatan dini. Disamping itu, upaya untuk memperluas cakupan vaksinasi hepatitis, meningkatkan skrining dan diagnosis dini hepatitis B dan C, meningkatkan akses terhadap pengobatan, serta memperkuat sistem kesehatan nasional, guna memberikan layanan hepatitis yang terpadu.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis antara lain adalah, vaksinasi hepatitis A dan B, lakukan pola hidup sehat dan bersih, mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, serta hindari penggunaan bersama jarum suntik, pisau cukur, sikat gigi, berhati-hati dengan tato dan tindik, pastikan jarum dan peralatan disterilkan dengan baik, serta melakukan hubungan seksual yang aman dan tidak berganti-ganti pasangan.

Selain itu, pada tindakan transfusi darah harus dipastikan bahwa darah yang diberikan telah diskrining bebas virus hepatitis. Hindari mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk, hindari konsumsi alkohol, serta lakukan pemeriksaan rutin jika seseorang memiliki risiko tinggi tertular virus hepatitis, misalnya mereka yang pernah kontak dekat dengan penderita hepatitis.

“Mari kita dukung bersama upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit hepatitis ini di Indonesia. Semoga para penderita hepatitis mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara merata di seluruh Indonesia, termasuk upaya pencegahan berupa vaksinasi, guna mempercepat eliminasi dan pencegahan penyakit hepatitis yang menular ini," pungkasnya.

(Adm)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com