Peringati Kudatuli, Ganjar Pranowo hingga Yasonna Lakukan Tabur Bunga di DPP PDIP

fin.co.id - 27/07/2024, 17:18 WIB

Peringati Kudatuli, Ganjar Pranowo hingga Yasonna Lakukan Tabur Bunga di DPP PDIP

Tabur bunga peringatan Kudatuli diikuti oleh elite PDIP di DPP PDIP Jakarta. Foto: Can/Disway Group

fin.co.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto memimpin prosesi tabur bunga dalam rangka memperingati 28 tahun peristiwa serangan kantor DPP partai pada 27 Juli (Kudatuli). Tabur bunga dilaksanakan di kompleks kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 27 Juli 2024.

Sebelum melakukan prosesi tabur bunga, Hasto mengajak seluruh elite PDIP hingga masyarakat yang menjadi saksi sejarah kelam itu, untuk mendoakan mereka yang telah menjadi korban atas peristiwa tersebut.

"Mari kita bersama-sama mempersiapkan jiwa raga kita untuk prosesi doa. Kita akan bersama-sama berdoa untuk mereka yang telah berjuang untuk tegaknya demokrasi dan bagi kemerdekaan Republik ini," kata Hasto.

Hasto dan elite PDIP terlihat memulai menabur bunga di pintu gerbang depan kantor DPP yang terus dilanjutkan menuju halaman hingga area parkir kantor partai. Diiringi lagu Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki, prosesi tabur bunga itu menjadi sangat khidmat dan penuh rasa haru. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang merupakan korban maupun keluarga korban menangis seraya mengenang peristiwa tersebut.

Tabur bunga ini diikuti oleh para elite PDIP yakni Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning, Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, dan Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga Eriko Sotarduga.

Kemudian, Ketua DPP PDIP Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan Yasonna H Laoly, Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata Wiranti Sukamdani, dan Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie.

Sekadar diketahui, saat itu massa pendukung PDI kubu Soerjadi bersama sejumlah orang yang diduga aparat, menyerang kantor DPP PDI yang diisi oleh massa pendukung PDI kubu Megawati Soekarnoputri. Upaya penyerangan itu didukung oleh pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan kepemimpinan Megawati dari kantor pusat PDI.

Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat, Jakarta Pusat. Dari hasil penyidikan Komnas HAM, sebanyak lima orang pendukung Megawati tewas, 149 orang terluka, dan 23 orang hilang.

Pemerintah saat itu menuduh aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) sebagai penggerak kerusuhan. Pemerintah Orde Baru kemudian memburu dan menjebloskan para aktivis PRD ke penjara. Peristiwa itu pun dikenal sebagai penyerangan 27 Juli atau Kudatuli atau Sabtu Kelabu.

(Can)

Mihardi
Penulis