fin.co.id- Sebanyak 200 orang tewas dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Ethiopia selatan pada Senin 22 Juli 2024. Tanah longsor tersebut terjadi setelah hujan yang berkepanjangan melanda wilayah tersebut.
Jumlah korban sebanyak itu setelah adanya tanah longsor pertama membuat warga hendak membantu para korban. Namun, longsor kedua menyusul hingga kuburkan warga yang semula hendak membantu korban.
"Tanah longsor pertama dipicu oleh hujan lebat di daerah terpencil di zona Gofa, terjadi pada hari Senin dan diikuti oleh tanah longsor kedua yang mengubur orang-orang yang berkumpul untuk membantu," kata pejabat negara, seperti dilansir dari Al Jazeera, Rabu 24 Juli 2024.
Korban terdata sebanyak 148 pria dan 81 wanita yang tewas terkubur dalam longsor Zona Gofa.
Baca Juga
- Israel Lancarkan Serangan ke Lebanon, 13 Orang Warga Sipil Tewas
- Israel Siap Lancarkan Serangan Balasan Mematikan ke Iran
Kemal Hashi Mohamoud, seorang anggota parlemen, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tanah longsor kedua terjadi beberapa menit setelah tanah longsor pertama terjadi saat orang-orang hendak membantu warga lainnya yang tertimbun.
Alemayehu Bawdi, perwakilan Negara Bagian Wilayah Selatan, membenarkan jumlah korban tewas dan mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.
Lima orang berhasil diangkat hidup-hidup dari lumpur dan menerima perawatan di fasilitas medis, demikian laporan Ethiopian Broadcasting Corporation (EBC) milik pemerintah sebelumnya.
Laporan tersebut mengutip administrator lokal Dagemawi Ayele yang mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas dikuburkan setelah mereka pergi membantu penghuni rumah yang terkena tanah longsor.
“Mereka yang bergegas melakukan pekerjaan penyelamatan nyawa telah tewas dalam bencana tersebut termasuk administrator setempat, guru, profesional kesehatan, dan profesional pertanian,” kata Dagemawi yang dikutip EBC.
Baca Juga
- Israel Keluarkan Peringatan ke Kamp Pengungsi Gaza Tengah untuk Pergi
- Korban Tewas Akibat Badai Helene di Amerika Capai 200 Orang Lebih
Gofa adalah bagian dari negara bagian yang dikenal sebagai Wilayah Bangsa, Kebangsaan dan Masyarakat Selatan (SNNPR), terletak sekitar 320 km (199 mil) barat daya ibu kota, Addis Ababa.
Negara bagian ini dilanda hujan musiman singkat antara bulan April dan Mei yang menyebabkan banjir dan pengungsian massal, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA). (*)
Sumber: Aljazeera
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq