Kemarin Ribut-ribut Sampai Diusir oleh Supono Pemuda Pancasila, Kini Pelapor Pungli Sekolah di Kebumen Malah Berubah Sikap

fin.co.id - 24/07/2024, 08:20 WIB

Kemarin Ribut-ribut Sampai Diusir oleh Supono Pemuda Pancasila, Kini Pelapor Pungli Sekolah di Kebumen Malah Berubah Sikap

Video klarifikasi wali murid yang melaporkan kasus dugaan pungli SDN 1 Jati Mulyo Sruweng Kebuman, yang sempat diintimidasi oknum Kades dan Pemuda Pancasila. (Tangkapan layar X)

fin.co.id - Beberapa hari terakhir jagat pemberitaan dan sosial media dihebohkan dengan kasus intimidasi yang dilakukan oknum Pemuda Pancasila yang juga seorang Kades bernama Supono, gegara Wali Murid melaporkan kasus dugaan Pungli oleh SDN 1 Jati Mulyo Sruweng, ke Polres Kebumen.

Dalam video viral tersebut, bahkan oknum Pemuda Pancasila bernama Supono, sampai naik pitam gegara Wali Murid tersrbut tidak mau mencabut laporannya ke Polres Kebumen.

Oknum Pemuda Pancasila bernama Supono tersebut sampai mengusir Wali Murid yang melaporkan kasus dugaan Pungli tersebut pergi dari kampungnya, karena dianggap kerap membuat masalah.

Sikap Supono oknum Pemuda Pancasila itu bahkan mendapat hujatan dari warganet, hingga ramai-ramai mempertanyakan dasar dari arogansi Pemuda Pancasila pada kasus tersebut.

Setelah dua hari berlalu, babak baru kasus tersebut sepertinya mulai terbuka lagi. Tiba-tiba, wali murid yang melaporkan kasus dugaan Pungli di SDN 1 Jati Mulyo Sruweng itu membuat video klarifikasi dan minta maaf karena tidak ingin memperpanjang kasus tersebut.

Bahkan, wali murid itu berterima kasih kepada Pemuda Pancasila, karena telah membantunya menyelesaikan kasus itu.

"Berdirinya saya disini, ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Desa Jati Mulyo, Bapak Kepala Desa Menganti, dan Pemuda Pancasila bahwa saya, sudah membantu saya, sudah melindungi keluarga saya, atas permasalahan yang saya alami, dengan keterkaitan pemberian kuasa keluarga kami kepada salah satu LSM yang akhirnya berbuntut laporan kepada pihak berwajib, yang sebenarnya itu tidak saya inginkan dan tidak ada niatan sedikitpun dalam hati saya untuk melaporkan sebuah sekolah," ucap wai murid itu pada video viral yang di posting akun X @dhemit_is_back, sebagaimana dilihat fin.co.id, Rabu 24 Juli 2024.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ddkutip dari akun X @B3doel___, dugaan intimidasi arogansi yang dilakukan oleh dua oknum kades yang diduga salah satunya merangkap sebagai anggota ormas Pemuda Pancasila (PP), terjadi dialami oleh Sugiyono selaku ketua DPC lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Kresna Cakra Nusantara Kabupaten Kebumen.

Dugaan Intimidasi dan arogansi tersebut terjadi di desa Menganti Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah, Minggu 30 Juni 2024.

Kepada awak media, Sugiyono menuturkan bahwa, kejadian tersebut diduga buntut dari laporanya kepada Polres Kebumen, terkait adanya dugaan Pungutan liar (PUNGLI) yang dikeluhkan oleh wali murid SDN 1 Jati Mulyo Sruweng.

"Pengadu yang sudah memberikan Kuasa dan kepercayaannya ke lembaga perlindungan konsumen terkait dugaan adanya pungli di SD Negeri Jatimulyo Kecamatan Petanahan pada minggu sekira pukul 17:00, kliyen kami menelpon saya, katanya dia ditelepon oleh Pak Sabit yang ngakunya sebagai kepala desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan, Pak Sabit menyampaikan, nanti habis maghrib rumahnya mau didatangin oleh Kepala Desa Menganti dan Pemuda Pancasila (PP) terkait laporan dan aduan kepada LPKSM Kresna Cakra Nusantara. Mendengar kabar itu akhirnya saya suruh ulangi kalimat itu, saya rekam langsung saya kirim rekamanya ke Polres Kebumen, agar kalau nanti terjadi sesuatu bisa langsung terdeteksi diketahui oleh Polisi. pertama saya kirimkan audio rekamanya ke anggota Intel Polres, kedua Kapolres, ketiga Kasat Reskrim dan keempat Kasat Sabhara polres Kebumen, tapi sampai peristiwa dugaan intimidasi arogansi itu terjadi tak satupun polisi yang datang ke lokasi ataupun menghubungi saya", tutur Sugiyono.

Oknum Pemuda Pancasila bernama Supono itu datang bersama beberapa anggotanya ke kediaman orang tua murid, awalnya untuk mengklarifikasi soal laporan pungli tersebut ke Polres Kebumen.

Namun setelah dijawab oleh wali murid, Supono langsung emosi dan bersuara dengan nada tinggi. Bahkan, ia berani mengusir wali murid itu untuk keluar kampung.

"Njenengan sudah beberapa kali disini, ini rumah njenengan ngontrak, tapi kamu sering bikin masalah. Kamu begitu tak usir lho nanti. Silahkan kalau LKSM nya mau membantu silahkan," kata oknum Pemuda Pancasila tersebut.

Intinya, oknum Pemuda Pancasila itu ingin agar Wali Murid itu mencabut laporannya di Polres Kebumen.

Sigit Nugroho
Penulis