fin.co.id - Jagat media sosial dihebohkan dengan kisah seorang mantan suami yang tega melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga selingkuhi istrinya yang sedang hamil tujuh bulan.
Bahkan mantan suami tersebut tega menyebar foto bugil istrinya ke media sosial.
Peristiwa mantan suami yang tega melakukan KDRT terhadap istri menjadi viral di media sosial yang diunggah melalui akun @maheswari200120 pada Senin 22 Juli 2024.
Dalam unggahan akun tersebut menerangkan jika akun bernama Maheswari menyampaikan bahwa temannya telah mendapatkan tindakan KDRT oleh mantan suaminya.
Mantan suami tersebut tega selingkuhi disaat istrinya sedang hamil tujuh bulan. Selain itu ia menyebar foto istrinya tanpa busana di media sosial.
"Gaisss bantuin serang akun mantan suami nya temen aku dari 7 bulan hamil udh di KDRT,diselingkuhin. Sekarang cowo brengsek itu sebarin foto bugil temen aku bayangin udah sakit karna lahiran dan besarin anak sendiri, sekarang aib foto nya disebar," tulis dari Maheswari.
Maheswari sampaikan jika mantan suaminya tersebut terus meneror dirinya dan teman-temannya untuk mengetahui lokasi keberadaan mantan istrinya.
Baca Juga
Mantan suami tersebut ingin rujuk dengan mantan istrinya.
Sayangnya Mahaswari sampaikan bahwa temannya ogah untuk kembali mantan suaminya karena tindakannya yang kasar.
"Udah beberapa kali neror aku dan tmn tmn dekett korban buat dimintain ketemu sama korban, minta balikan sma korban, tapi korban gamau karna kelakuan pelaku sangat amat bejat dan sekarang dia membabi buta sebarin semua foto bugil temen aku," ujar Maheswari.
Maheswari membagikan foto pelakunya mantan suami temannya dan akun media sosialnya.
Maheswari meminta tolong kepada netizen untuk memberikan pertolongan kepada temannya yang mendapatkan tindakan KDRT.
"Bayangin aduh sakitt hati sekarang harus nerima di permalukan ke semua orang , ke semua temen temen nya. Ya Alloh aku sebagai temen gabisa nolong apa apa selain minta tolong ke temen temen semua aku juga perempuan tauu bangt rasanyaaa," komentar netizen.
Kami mencoba hubungi samapi saat ini belum ada informasi lebih lanjut. (klik di sini)