fin.co.id - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin 22 Juli 2024 diperkirakan kembali melemah, setelah akhir pekan lalu ditutup terkoreksi 0,36 persen ke posisi 7.294.
Pelemahan IHSG pada perdagangan Jumat 19 Juli 2024 dipengaruhi penurunan 320 saham, sedangkan 225 saham tercatat menguat dan 247 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi akhir pekan lalu Rp9,52 triliun atau menurun dibandingkan sehari sebelumnya Rp9,91 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, pelemahan pada tiga indeks utama di bursa Wall Street akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG pada perdagangan awal pekan ini.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, indeks Dow Jones terperangkap di zona merah dan ditutup melemah 0,93 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq bergerak variatif, yang masing-masing ditutup terkoreksi 0,71 persen dan 0,81 persen.
"IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan melemah, dengan level support di posisi 7.250 dan 7.205, sedangkan resistance-nya di level 7.340 dan 7.385," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan hari ini.
Tim riset menyebutkan, pergerakan IHSG juga akan mendapatkan tambahan sentimen negatif dari pelemahan sejumlah harga komoditas, seperti minyak mentah, emas, timah, tembaga dan nikel. Namun, penguatan harga terjadi pada batu bara, gas alam dan minyak sawit mentah (CPO).
Menurut tim riset, IHSG tetap mendapatkan sentimen positif dari potensi pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve pada September, usai Chairman Jerome Powell menyampaikan bahwa suku bunga tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset CGS International Sekuritas merekomendasikan trader agar mengakumulasi pembelian pada saham JSMR, BBNI, BBCA, BREN, AMMN dan KLBF. (*)