fin.co.id - Warga Puncak Jaya Papua Tengah menyerang markas TNI dan membakar sejumlah kendaraan pada Rabu lalu, 17 Juli 2024.
Peristiwan itu terjadi setelah aparat menembak mati sebanyak 3 anggota anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ketiga anggota OPM yang tewas ditembak yakni SY (33), YW (41) dan DW (36).
Tiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Kejadian itu membuat situasi Puncak Jaya memanas. Mereka menyerang markas TNI dan membakar sebanyak unit kendaraan TNI dan Polisi.
Baca Juga
- Munas VII PATAMBOR Indonesia Sukses Aria Manurung Ketua Umum Periode 2024 – 2029
- Wacana Kenaikan Tarif KRL Berbasis NIK, Ini Kata Pihak KAI
Lewat sebuah video yang beredar di X, warga keluar melakukan penyerangan dengan parang dan anak panah.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan, warga melakukan serangan itu bermula ketika jenazah 3 OPM dibawah ke ke RSUD Mulia, Distrik Mulia.
Warga lalu melancarkan protes dan mengatakan para korban bukan anggota OPM. "Pembakaran itu ada protes, itu kan karena ada protes dari warga," kata Kuswara.
Pihak TNI kemudian melakukan media dengan warga. Namun mediasi itu gagal capai kesepakatan. Warga lalu terprovokasi dan melakukan aksi pembakaran.
"Penyelesaian perkara sudah dijelaskan sama Pak Dandim sama Pak Danyon, karena mereka tidak puas sehingga mereka tersulut emosi sehingga terjadilah pembakaran kendaraan tersebut," katanya.
Baca Juga
- Miris! 3 Oknum Polisi dari Polres Kotim dan Polda Kalteng Ditangkap Kasus Pencurian
- Sebut Girban Sering Terima Uang dari Menteri yang Berkunjung, Rocky Gerung Diadukan ke Polisi
Dia menyebut kendaraan yang dibakar massa berjejer di depan RSUD Mulia. Total ada enam kendaraan yang dibakar dan satu lainnya dirusak.
"Kendaraan (milik TNI-Polri) yang dibakar itu ada 7 kendaraan. Tujuh itu, satu (di antaranya) dirusak, tidak dibakar," katanya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq