"Karena sebagai orang dayak itu beradab. Menurunkan mayat di lapangan, di jalan, itu merupakan suatu kesalahan, ada aturan adat yang dilanggar," ungkap Santosa.
Sementara itu dari pihak RSUD Ade Muhammad Djoen, kata Santosa, juga memastikan bakal menindak tegas oknum sopir ambulans tersebut.
"Karena memang ini sudah sering kali terjadi. Apapun yang klarifikasi disampaikan pada oknum sopir ambulans ini tentu kami menolak, karena saya sendiri mengetahui kejadian di lapangan, dan saya sendiri dan Pak Direktur sendiri yang mengurus pembayaran ambulans," kata dia.
"Memang orang ini pemain. Dan dengan alat bukti yang ada, mungkin bisa lanjutkan kita ke tindak pidana," pungkas Santosa. (*)