fin.co.id - Kecubung, si cantik beracun dengan kelopak bunga ungu yang mempesona, menyimpan bahaya di balik keindahannya.
Di balik pesonanya, kecubung mengandung zat alkaloid tropan yang dapat berakibat fatal jika dikonsumsi.
Pertanyaannya, mengapa masih ada yang berani memakannya?
Efek Psikedelik yang Menggoda
Alasan utama di balik konsumsi buah kecubung adalah efek psikedeliknya.
Zat skopolamin dan atropin dalam buah ini mampu membawa penggunanya ke alam halusinasi yang imersif.
Bagi sebagian orang, pengalaman ini bagaikan petualangan mental yang menarik dan menantang.
Baca Juga
Ritual dan Tradisi
Di beberapa budaya, kecubung digunakan dalam ritual dan tradisi.
Efek psikedeliknya dipercaya mampu membuka gerbang alam spiritual dan membantu komunikasi dengan dunia lain.
Tradisi ini dilestarikan oleh para penganutnya, meskipun dengan risiko yang menyertainya.
Penyalahgunaan dan Ketergantungan
Sayangnya, kecubung juga disalahgunakan oleh orang tertentu untuk tujuan yang tidak bertanggung jawab.
Efeknya yang memabukkan dan halusinogenik menjadi daya tarik bagi mereka yang mencari pelarian dari kenyataan.
Hal ini dapat berujung pada penyalahgunaan dan ketergantungan yang berbahaya.