Aktivis NU Temui Presiden Israel, Felix Siauw: Memalukan dan Menjijikan!

fin.co.id - 16/07/2024, 05:36 WIB

Aktivis NU Temui Presiden Israel, Felix Siauw: Memalukan dan Menjijikan!

Lima tokoh muda NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog disebut atas nama pribadi. (Istimewa)

fin.co.id-  Ustadz Felix Siauw ikut berkomentar terkait viral sejumlah aktivisi Nahdatul Ulama (NU) bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di tengah agresi zionis di Gaza, Palestina. 

Ustadz Felix menilai, langkah para kader NU itu sebuah hal yang memalukan dan menjijikan bagi kemanusiaan. 

"Memalukan buat Indonesia, aib buat Nahdatul Ulama. Menjijikan secara kemanusiaan. Zalim dalam pandangan Islam" tulos Felix Siauw di akun instagran miliknya, dikutip pada Selasa 16 Juli 2024.

Menurutnya, pertemuan itu tidak bisa disebut sebagai sebuah strategi untuk mendamaikan perang di Gaza

"Ketololan kalau itu strategi. Kalau yang gini ga bisa dihukum secara legal, hukuman masyarakat sangat wajar ke mereka" ujarnya. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima nahdiyin itu untuk dimintai keterangan.

"Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin 15 Juli 2024.

Gus Ipul mengatakan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom) serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.

"Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," ujarnya.

Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kata dia, bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.

Ia menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Isaac Herzog.

"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," katanya.

Menurut dia, kepergian lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina. (*) 

Afdal Namakule
Penulis