Ekonomi . 15/07/2024, 09:05 WIB
fin.co.id - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditembak oleh Thomas Matthew Crooks, seorang pemuda berusia 20 tahun, saat sedang berkampanye di wilayah Pennysvania, Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat.
Kondisi tersebut, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap perekonomian, salah satunya di pasar modal.
Hal itu disampaikan Praktisi pasar modal dan Dosen Magister Ekonomi Universitas Atma Jaya dan Universitas Trisakti, Hans Kwee, di Jakarta, Senin 15 Juli 2024.
Hans menilai peristiwa ini bakal mempengaruhi kondisi pasar. "Karena ini menaikkan peluang Trump menang di pemilu AS, dan cenderung negatif bagi pasar saham. Mungkin pasar bisa terkoreksi terbatas bila isu ini terus bergulir," ujar Hans.
Kemudian perekonomian China berpotensi melambat, dan pelaku pasar menantikan stimulus tambahan dari Beijing. Terlihat permintaan komoditas China menurun akibat perlambatan ekonomi negara tersebut.
"Koreksi minyak relatif terbatas walau ekonomi China melambat, tetapi harga minyak didukung potensi pemotongan bunga the Fed dan kenaikan permintaan di AS," kata Hans.
Bunga SRBI yang tinggi telah menyerap dana dalam negeri jauh lebih besar dibandingkan dana asing. Hal ini dapat mengganggu likuiditas jangka pendek domestik.
Menurut Hans, rupiah berhasil menguat akibat potensi pemotongan suku bunga the Fed dan harapan pemerintahan Prabowo Subianto mempertahankan pengelolaan fiskal yang pruden.
"Tetapi risiko pelemahan nilai tukar rupiah tetap terbuka," kata Hans.
Hans memprediksi pekan ini IHSG berkonsolidasi menguat terbatas dengan support di level 7.272-7.099, dan resistance di 7.354-7.454.
Mengutip data aplikasi BEI, dalam seminggu terakhir, IHSG bangkit dari posisi 7.220 menjadi 7.327, melonjak 106 poin atau 1,5 persen. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com