Aktivis NU Pergi ke Israel, PBNU: Melukai Perasaan Nahdliyin, Tidak Paham Geopolitik!

fin.co.id - 15/07/2024, 07:46 WIB

Aktivis NU Pergi ke Israel, PBNU: Melukai Perasaan Nahdliyin, Tidak Paham Geopolitik!

Lima tokoh muda NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog disebut atas nama pribadi. (Istimewa)

fin.co.id - Baru-baru ini ramai diberitakan sejumlah aktivis Nahdlatul Ulama (NU) pergi ke Israel dan telah bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Kunjungan itu dilakukan justru di saat entitas Zionis masih terus melangsungkan genosidanya di Jalur Gaza, Palestina.

Dalam foto kunjungan aktivis NU ke Israel yang tersebar luas di sosial media itu, nampak sejumlah tokoh muda NU yakni Gus Syukron, Dr Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania, berpose dengan Presiden Israel.

Belum diketahui persis kapan kunjungan tersebut dilakukan, namun menurut informasi yang diperoleh, para aktivi NU ke Israel pada pekan lalu.

Merespon hal tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyesalkan tindakan lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog tersebut.

Savic Ali menganggap, kunjungan itu sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.

Savic menegaskan, kunjungan kelima warga NU tersebut tidak atas nama organisasi. PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.

“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” katanya, Ahad 14 Juli 2024 malam, dilansir dari nuOnline.

Savic menambahkan, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, namun kelima orang itu dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU. Hal itu akan memperburuk citra NU di mata publik.

Padahal, sambungnya, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” katanya.

Bahkan, kata Savic, PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini. Bahkan, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bertemu dan berbincang secara khusus dengan Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Kamis 11 Juli 2024 lalu.

“Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Pelestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” ungkapnya.

Meski demikian, Savic mengaku belum tahu bakal memberikan sanksi apa terhadap kelima Nahdliyin tersebut. Meski demikian, ia mengaku akan segera bertabayun dengan mereka, untuk mengetahui apa maksud di balik kunjungan mereka ke Israel.

“Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” pungkasnya. (*)

Sigit Nugroho
Penulis