fin.co.id - Banjir setinggi 1,5 meter merendam sembilan kecamatan di Kota Gorontalo sejak Rabu 10 Juli 2024. Akibatnya, sebanyak 7.486 orang dari 47 kelurahan di Kota Gorontalo tidur dipengungsian.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, sembilan kecamatan yang terendam banjir meliputi Kecamatan Kota Barat, Kota Utara, Kota Selatan, Kota Tengah, Kota Timur, Dumbo Raya, Hulonthalangi, Dungingi, dan Sipatana.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah rumah terendam banjir mencapai 4.686 unit. Selain banjir, kata dia, beberapa kelurahan juga turut terdampak tanah longsor di antaranya Kelurahan Tenilo (Kecamatan Kota Barat), Kelurahan Pohe (Kecamatan Hulanthalangi), Kelurahan Leato Utara, Leato Selatan, Botu, dan Talumolo di Kecamatan Dumbo Raya.
"Satu orang warga Kecamatan Kota Barat meninggal dunia akibat tertimbun material longsor," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin 15 Juli 2024.
Banjir ini, kata Abdul Muhari, merupakan yang keempat kalinya selama bulan Juli 2024. Intensitas hujan yang tinggi pada 10-13 Juli 2024 disertai kondisi geografis wilayah Kota Gorontalo yang berupa cekungan menyebabkan banjir ini menjadi yang terparah di Gorontalo pada pertengahan tahun 2024.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo kata Abdul Muharo bersama dengan Pemerintah Daerah dan lintas sektor melaksanakan upaya tanggap darurat berupa mengevakuasi warga, pendirian pos pengungsian, dan pendirian dapur umum, evakuasi sarana, dan prasarana umum terdampak, hingga pengerukan material longsor dan pembersihan residu banjir.
"Total pos pengungsian yang telah didirikan sebanyak 59 titik tersebar di tiap kelurahan. Jumlah total warga mengungsi per 13 Juli 2024 sebanyak 7.486 jiwa," tambahnya.
Baca Juga
Sementara, Wali Kota Gorontalo telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor dengan Nomor 256/6/VII/2024 selama 14 hari terhitung sejak tanggal 11-24 Juli 2024.
(Cah)