Kasus DBD Naik, Kemenkes Beberkan Penyebabnya

fin.co.id - 13/07/2024, 15:52 WIB

Kasus DBD Naik, Kemenkes Beberkan Penyebabnya

Ilustrasi: Petugas melakukan fogging atau pengasapan sebagai salah satu antisipasi penyebaran DBD di Jakarta. Dok Antara

fin.co.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) 2024 meningkat dan terjadi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD hingga pertengahan tahun 2024 sebanyak 149.866 dan jumlah ini melampaui total DBD 2023 yang sebanyak 114.720 kasus.

Dalam hal upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia, Kemenkes memperkuat surveilans dan sistem kewaspadaan dini, revitalisasi pokjanal DBD, perkuat komitmen daerah untuk penerapan PSN 3M Plus dan G1R1J, serta penyebaran nyamuk berwolbachia.

Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, Kementerian Kesehatan sejak awal tahun sudah memberikan peringatan kewaspadaan terkait peningkatan kasus DBD dengan mengeluarkan Surat Edaran Dirjen P2P.

"(Kami) juga sudah mendistribusikan logistik, seperti RDT NS1, larvasida, dan insektisida ke setiap provinsi," kata Imran, kepada Disway Group, Jumat 12 Juli 2024.

Namun, lanjutnya, upaya pencegahan dan pengendalian di daerah masih belum optimal. Salah satu penyebabnya karena kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung program DBD, seperti PSN 3M Plus melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) masih kurang.

"Pelaksanaan PSN 3M Plus oleh masyarakat belum dievaluasi hasilnya, kegiatan PSN hanya berupa kerja bakti/gotong royong membersihkan sampah kurang menyasar pada pemberantasan sarang nyamuk," katanya.

Kendala berikutnya adalah komitmen daerah dalam pencegahan DBD termasuk deteksi dini belum optimal. "Karena keterbatasan SDM dan ketersediaan anggaran APBD masih minim (DBD bukan prioritas) menyebabkan konsistensi dan intensitas program pengendalian DBD masih belum optimal," paparnya.

Faktor terakhir akibat adanya perubahan iklim, seperti el nino dan la nina. "Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan banyak terbentuknya tempat penampungan dan genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan vektor nyamuk Aedes aegypti," imbuhnya.

Hal ini turut dipengaruhi oleh kondisi kepadatan penduduk kota serta mobilitas penduduk yang cukup tinggi menjadi faktor meningkatnya kasus DBD.

(Ann)

Mihardi
Penulis