fin.co.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Bahkan, per minggu ke-26 di awal bulan Juli 2024, jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya mencapai 1,118 dan 3 di antaranya meninggal dunia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan, peningkatan kasus di tahun 2024 ini turut terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
"Peningkatan kasus DBD tahun 2024 terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia," kata Imran ketika dihubungi, Jumat 12 Juli 2024.
Secara nasional, kata dia, jumlah kasus di pertengahan tahun 2024 melampaui total kasus tahun 2023. Saat itu, kata dia, kasus DBD di Indonesia tercatat sebanyak 114.720, sedangkan di pertengahan tahun 2024 ini sebanyak 148.866 kasus.
Atas hal ini, Kementerian Kesehatan sejak awal tahun sudah memberikan peringatan kewaspadaan terkait peningkatan kasus dengan mengeluarkan Surat Edaran Ditjen P2P. Selain itu, "Juga mendistribusikan logistik RDT NS1, larvasida, dan insektisida ke setiap provinsi."
Namun upaya pencegahan dan pengendalian di daerah masih belum optimal, yang disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung program DBD, seperti PSN 3M Plus melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) masih kurang.
"Pelaksanaan PSN 3M Plus oleh masyarakat belum dievaluasi hasilnya,kegiatan PSN hanya berupa kerja bakti/gotong royong membersihkan sampah kurang menyasar pada pemberantasan sarang nyamuk," tandasnya.
Baca Juga
Kemudian, faktor berikutnya adalah komitmen daerah dalam pencegahan DBD, termasuk deteksi dini, belum optimal karena keterbatasan SDM dan keterbatasan anggaran APBD masih minim (DBD bukan prioritas) menyebabkan konsistensi dan intensitas program pengendalian DBD masih belum optimal.
"Perubahan iklim seperti El nino dan kondisi kepadatan penduduk kota serta mobilitas penduduk yang cukup tinggi menjadi faktor meningkatnya kasus DBD," paparnya.
Sebelumnya, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra mengatakan, pihaknya terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindari dari DBD.
Diketahui, curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan banyak terbentuknya tempat penampungan dan genangan air. Hal ini menjadi tempat perindukan vektor nyamuk Aedes Aegypti.
(Ann)