fin.co.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pengelola TRansportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan uji coba BisKita Trans Depok, Jawa Barat. Uji coba BisKita ini dilakukan selama enam bulan ke depan dengan rute satu koridor yakni Terminal Margonda-Stasiun LRT Harjamukti.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPTJ Tatan Rustandi. Dia mengatakan, sosialisasi ini terbagi menjadi tiga segmen.
"Segmen pertama untuk kalangan pemerintah yang hari ini kita lakukan, segmen kedua kalangan masyarakat, dan segmen ketiga adalah pelajar dan mahasiswa," katanya, Sabtu 6 Juli 2024.
Sosialisasi dilakukan dengan mencoba rute Balai Kota - Stasiun LRT Harjamukti bersama Wali Kota Depok, Muhammad Idris dan jajaran perangkat daerah Kota Depok.
Dalam perjalanan, Tatan menjelaskan, BISKITA dirancang untuk memodernisasi angkutan umum. Karena, kata dia, sudah dilengkapi dengan sistem yang canggih seperti CCTV, GPS Tracking, dan camera surveillance yang dapat memonitor secara realtime perjalanan serta memiliki fasilitas AC.
Layanan BisKita Trans Depok dapat diakses secara realtime melalui aplikasi Mitra Darat Kemenhub. Hal ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam merencanakan perjalanannya.
"Untuk mempermudah pembayaran, sistem diterapkan secara cashless. Ada 4 kartu elektronik yang dapat digunakan yaitu Tapcash (BNI), Brizzi (BRI), e-money (Mandiri) dan Flazz (BCA)," tambah Tatan.
Baca Juga
Akan terdapat 45 titik pemberhentian dari Terminal Margonda menuju Stasiun LRT Harjamukti dan sebaliknya dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 17 menit. Armada BisKita yang tersedia sebanyak 15 unit. Dengan Kecepatan rata-rata berkisar 21,5 km/jam.
Untuk operasional layanan dimulai pada jam 05.00 serta berakhir pada jam 21.00. Panjang lintasan yang ditempuh sepanjang 34 km. Untuk masa uji coba tarif yang dikenakan sebesar nol rupiah alias gratis selama kurang lebih 6 bulan menunggu kajian penetapan tarif dari dinas perhubungan selesai.
Tatan menjelaskan hadirnya BisKita Trans Depok merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat yaitu Kementerian Perhubungan dengan daerah yaitu Pemkot Depok. Hal ini juga, kata dia, bertujuan untuk kepentingan mobilitas masyarakat.
"Hal ini merupakan salah satu sinergi yang cukup bagus untuk kepentingan masyarakat", tambah Tatan.
BTS merupakan layanan terpadu, sehingga BISKITA menjadi feeder terhadap layanan LRT. "Jadi negara hadir untuk memberikan layanan dan keterpaduan antarmoda baik kereta ataupun LRT", ungkap Tatan.
Wali Kota Depok, M Idris menyampaikan bahwa dengan merasakan secara langsung BisKita Trans Depok oleh para aparatur di lingkup Pemerintahan Kota (Pemkot) Depok diharapkan dapat memberikan contoh teladan kepada masyarakat untuk nantinya mau menggunakan trnasportasi umum.
Muhammad Idris juga menyampaikan bahwa pergerakan masyarakat di Kota Depok menuju Jakarta cukup dominan. Menurutnya, tidak hanya diangkutan umumnya tetapi juga commuterline, kendaraan online dan kendaraan pribadinya juga.
"Layanan ini diharapkan dapat memindahkan atau shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan umum", ujar Idris.