Viral . 03/07/2024, 06:45 WIB

Ngeri! Skenario Dibalik Brain Cipher Berikan Kunci Akses Data PDN Gratis, Pakar Sebut Bisa Jadi Pesanan Elit Tertentu

fin.co.id - Setelah beberapa waktu lalu ransomware brain cipher meminta tebusan USD8 juta dolar atau setara Rp130 miliar kepada pemerintah jika ingin mengambil kembali kunci data yang mereka curi, kini organisasi hacker itu tiba-tiba minta maaf dan ingin mengembalikan kunci data secara gratis, dan hanya menerima donasi saja.

Hal itu kemudian menjadi sorotan banyak pihak. Skenario happy ending itu dicurigai sebagai plot twist dari kejadian pencurian data di Pusat Data Nasional (PDN) yang membuat kedaulatan siber negara dipertaruhkan.

Salah seorang tokoh yang merasa resah dengan kondisi ini, yaitu Ridho Rahmadi, Ketua Umum Partai Ummat. Ridho yang juga merupakan pakar AI tersebut kemudian nekat menghubungi brain cipher melalui email, untuk mencari tahu apa yang organisasi ini inginkan dari data PDN yang mereka curi.

"Yang mengejutkan, mereka membalas dengan memberikan sebuah link yang menuju statement brain cipher. Didalam pernyataan ini, mereka menyatakan bahwa sesungguhnya serangan terhadap PDN kemarin adalah sebuah tes saja untuk menguji keamanan PDN," ungkap Ridho dalam VT yang ia posting melalui akun TikTok @realridhorahmadi, sebagaimana dilihat fin.co.id, Rabu 3 Juli 2024.

Baca Juga

Ridho melanjutkan, jika semula mereka.mengharapkan imbalan, kini brain cipher justru meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan mengatakan bahwa hari Rabu, 2 Juli 2024, atas inisiatif mereka, brain cipher akan mengirimkan kunci untuk membuka data-data yang telah mereka enskrip atau mereka tadi.

"Kemudian mereka juga mengatakan di bagian akhir, bahwa pernyataan tersebut bahwa mereka menerima donasi melalui crypto," ungkap Ridho.

Ridho curiga, sebab pesan tersebut sangat bertolak belalang dengan apa yang pernah mereka sampaikan pada target-target serangan sebelum ini yang intinya mereka meminta tebusan.

"Ini terlalu aneh, tidak masuk akal, dan too good to be true. Kemungkinan kelompok brain cipher ini sesungguhnya telah menerima tebusan atau pembayaran dari kelompok tertentu, dengan syarat mereka mengumumkan kepada publik bahwa mereka akan memberikan kunci secara gratis," tuturnya.

"Kemungkinan kedua, ada sebuah data yang telah mereka kunci tersebut, itu yang sudah dihilangkan atau memang tidak bisa dibuka dengan kunci yang akan mereka berikan tersebut," kata dia lagi.

Baca Juga

Menurut Ridho, jika kemungkinan pertama dan kedua tersebut benar, maka hal ini mengkonfirmasi bahwa serangan yang dilakukan oleh brain cipher tersebut adalah sebuah pesanan oleh kelompok tertentu yang menargetkan data-data penting yang berbahaya bagi mereka, jika data tersebut terpublikasikan.

"Kelompok tersebut adalah kelompok elit dengan high profile, memiliki kekuatan politik dan kekuatan finansial. Dalam skenario ini, kelompok tersebut tidak melibatkan Kemkominfo, BSSN, Telkom dan lain-lain secara lembaga," ungkapnya.

"Mereka memanfaatkan kerapuhan dan kelemahan dari sistem PDN dan mencari broker dari dalam untuk membuka akses menuju sistem PDN, sehingga kemarin mereka saling lempar tanggung jawab antara Kemkominfo, BSSN, Telkom dan lain-lain dalam mitigasi tumbangnya PDN," pungkas dia. (*)

© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com