Kominfo Patroli Komitmen X untuk Batasi Konten Pornografi di Indonesia

fin.co.id - 29/06/2024, 16:56 WIB

Kominfo Patroli Komitmen X untuk Batasi Konten Pornografi di Indonesia

Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Direktorat Jenderal Informasi Informatika Kementerian Kominfo, Teguh Arifiyanto ungkap X/Twitter akan taarti aturan pornogarfi di Indonesia. Foto: Ayu/Disway Group

fin.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjamin pengelola platform media sosial (medsos) X atau yang dahulu twitter akan menaati aturan konten pornografi di Indonesia. Hal itu disampaikan Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Direktorat Jenderal Informasi Informatika Kementerian Kominfo, Teguh Arifiyanto.

"(Platform) X yang sebelumnya bernama Twitter berjanji akan mengikuti aturan pemerintah Indonesia membatasi konten pornografi," ujar Teguh, Sabtu 29 Juni 2024.

Lebih lanjut, Teguh menjelaskan, platform X jadi platform yang paling banyak menayangkan konten negatif utamanya pornografi. "Pada 26 Juni lalu ditemukan 1.400.000 lebih konten tak layak yang ditayangkan melalui X," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, saat ini tim pemantau dari Kemenkominfo sedang melakukan patroli untuk melihat komitmen X dalam mengurangi konten pornografinya.

Baca Juga

"Teman-teman bisa liat, search aja dengan keyword-keyword negatif pastinya masih ada, karna dia yang mengenerage konten dan sebagai user," ujarnya.

Saat ini tim pemantau telah melakukan patroli untuk mengawasi komitmen X mengurangi konten pornografi kemudian lalu apakah twitter menjadi bersih? "Ya teman-teman bisa liat, search aja dengan keyword-keyword negatif pastinya masih ada. Karena dia yang mengenerage konten dan sebagai user," jawabnya.

Dalam hal ini, Teguh mengatakan, sangat tidak mungkin untuk melakukan pembersihan total konten negatif baik grafik maupun judi online pada platform media sosial.

"Paling tidak dengan peraturan dan Undang-Undang yang tegas serta pengawasan yang dilakukan Kemenkominfo ditambah kepatuhan pengelola platform untuk mencegah dengan konten negatif yang mencapai 87,38% dapat menjadi filter kuat agar masyarakat tidak terpapar konten negatif," kata Teguh.

(Ayu)

Baca Juga

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Mihardi
Penulis
-->