MEGAPOLITAN

Ricuh! Satpol PP Kena Bogem Mentah Saat Gusur PKL di Puncak Bogor

fin.co.id - 27/06/2024, 06:26 WIB

Penertibak PKL di kawasan Puncak Bogor. (Foto Antara/Yulius Satria Wijaya)

fin.co.id-  Terjadi kericuhan antara anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor dengan pedagang kaki lima atau PKL saat proses penertiban bedagang di kawasan Puncak Bogor

Kericuhan antara petugas Satpol PP dan pedagang terjadi di area Gantole Kawasan Puncak. Saat itu petugas melakukan pembersihan puing usai melakukan penertiban. 

Akibat kericuhan itu, salah satu sanggota Sapol PP alami luka di hidung akibat dipukul oleh PKL. 

Kabid Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara mengatakan, pihaknya akan membuat laporan polisi atas insiden itu. 

Baca Juga

"Sudah kami lerai tetapi itu ada anggota kami ada yang kena pukul juga, sekarang lagi mau divisum, kami mau buat laporan ke polsek," katanya di Cisarua, Rabu 26 Juni 2024.

"Kami melakukan kegiatan seperti biasa, kegiatan hari ketiga untuk membersihkan puing-puing dari mulai Gantole lagi," ujarnya.

Rahma mengatakan, anggotanya kena pukulan saat pihaknya hendak tertibkan tiga buah bangunan ilegal di area Gantole berupa kamar mandi dan kamar tidur. Namum seorang pria tidak mau bangunan itu dibongkar. 

"Bapak itu enggak mau, mempertahankan supaya tidak dibongkar. Dia enggak terima, sampai nyundul-nyundul, disundul tuh petugas yang mengerahkan alat berat, nah di situ langsung ricuh," tuturnya.

Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyatakan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tetap dilakukan meski ada penolakan.

Baca Juga

"Yang namanya penolakan itu biasa, ini sebenarnya bukan penggusuran tetapi penertiban, penataan kawasan Puncak Bogor," kata Asmawa.

Ia memastikan perekonomian pedagang kaki lima atau PKL di Kawasan Wisata akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyediakan berbagai fasilitas untuk para pedagang, termasuk menggratiskan biaya retribusi selama enam bulan ke depan.

Pengelola Rest Area Gunung Mas PT Sayaga Wisata bahkan sedang mengintegrasikan pintu keluar masuk Agro Wisata Gunung Mas dengan rest area, agar para pedagang ramai dikunjungi wisatawan.

"Harapan kita perekonomian menjadi lebih baik, karena alur keluar masuk Gunung Mas itu akan melintasi ke sini (Rest Area Gunung Mas)," kata Asmawa.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menggratiskan biaya parkir bagi kendaraan wisatawan yang keluar masuk Rest Area Gunung Mas.

Afdal Namakule
Penulis
-->