Nasional . 25/06/2024, 15:53 WIB
fin.co.id - Kementerian Pertanian (Kementan) merespons tantangan besar terkait ketahanan pangan nasional akibat perubahan iklim global. Dorongan modernisasi pertanian berbasis teknologi serta hilirisasi untuk meningkatkan hasil pertanian.
"Penggunaan teknologi modern tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memungkinkan petani dengan lahan terbatas dapat menghasilkan produk dengan nilai ekonomi tinggi," kata Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan, Fadjry Djufri dalam keterangannya, Senin 24 Juni 2024.
Fadjry menjelaskan, Kementan telah berkomitmen untuk meninggalkan pola lama yang identik dengan petani berkotor-kotor dan menggantinya melalui penggunaan teknologi. Adapun, salah satu contoh modernisasi pertanian adalah penggunaan alat tanam modern dan sistem hidroponik.
Lebih lanjut, Fadjri mengatakan, para petani muda dengan wawasan yang lebih luas dan pemahaman teknologi dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam modernisasi pertanian Indonesia.
"Kementan mendorong penggunaan teknologi agar pertanian dapat lebih efisien dan produktif. Misalnya, dengan penerapan Internet of Things (IoT) dan sistem hidroponik yang dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan perangkat Android, petani tidak perlu lagi berkotor-kotor dalam proses bertani," terangnya.
Dia mengungkapkan, Kementan bersama para pemangku kepentingan tetap optimistis untuk mencapai swasembada pangan. Meski tantangan perubahan iklim dan dampak El Nino menjadi ancaman nyata di depan mata.
(Ayu)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com