MEGAPOLITAN

Melihat Lebih Dekat Markas Komunitas Pedagang Kopi Keliling 'Starling' di Jakarta Pusat

fin.co.id - 24/06/2024, 15:13 WIB

Suasana di markas pedagang kopi keliling di Jalan Prapatan Baru, RT01/05 Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. -Cahyono-

fin.co.id - Pedagang kopi keliling atau yang lebih dikenal Starbucks Keliling (starling) sudah tidak asing lagi di Kota Jakarta.

Pedagang Kopi Keling sering dijumpai di pusat-pusat keramaian, seperti kawasan wisata, kawasan perkantoran, kampus, atau pun di tempat-tempat yang sering dijadikan lokasi nongkrong muda-mudi.

Dengan berkeliling mengendarai sepeda, mereka menawarkan menu aneka kopi sachet dan minuman ringan lainnya.

Namun tahukah Anda, jika mereka memiliki perkumpulan atau komunitas di masing-masing kota.

Baca Juga

Pedagang kopi keliling juga memiliki 'bos' yang mengkoordinir dan memasok barang dagangan seperti kopi, gula, dan minuman ringan lainnya.

fin.co.id, berkesempatan mengunjungi markas Komunitas Pedagang Kopi Keliling (Kopling) di Jalan Prapatan Baru, RT 01, RW 05 Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Markas Komunitas Kopling tersebut berada tepat di sebelah aliran Sungai Ciliwung.

Sepanjang Jalan Prapatan Baru itu jadi tempat bermukim pedagang kopi keliling.

Sebelum masuk ke markas Kopling, tepat di muka gang berdiri gapura berwarna merah yang bertuliskan "Selamat Datang, Komunitas Pedagang Kopi Keliling".

Baca Juga

Saat masuk ke dalam, tampak gerobak mie ayam, nasi goreng, ketoprak, dan gerobak penjual teh botol berjejer menyesaki lorong gang.

Di situ juga terdapat rumah-rumah semi permanen dan bedeng tempat bermukim para pedagang yang berasal dari wilayah Madura, Jawa Timur.

Masuk lebih dalam lagi, tampak puluhan sepeda bakul yang dipenuhi minuman sachet serta termos air panas dan es berjejer memenuhi tepi jalan.

Sejumlah warga yang bermukim di situ, terlihat sedang menyiapkan barang-barang dagangannya.

Sekitar 600 meter Jalan Prapatan Baru terasa sumpek dengan sepeda bakul kopi keliling dan gerobak-gerobak para pedagang lainya.

Saking sempitnya, lorong gang hanya dapat dilalui satu motor saja.

Khanif Lutfi
Penulis
-->