fin.co.id - Menjalani rawat inap menimbulkan kegelisahan tersendiri bagi Dijah dan keluarga. Beruntung dirinya telah terdaftar sebagai Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga kekhawatiran soal biaya bisa lekas teratasi. Sejak tahun 2018 lalu, dirinya didaftarkan sebagai Peserta JKN yang didaftarkan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia. Berkesempatan disambangi tim jamkesnews di Rumah Sakit Helsa Ciputat, dirinya sedang dalam perawatan selama karena terkena sakit diare hebat. Selama dirawat sebagai pasien JKN, Nenek Dijah mengungkapkan kesan yang didapatkan olehnya.
“Saya sudah dirawat selama 3 hari disini, akibat dari sakit diare parah. Sebelumnya kami melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sudah beberapa hari saya diare terus, sampai lemas sekali rasanya badan ini. Setelah ditangani dan dicek kata dokter yang memeriksa, gejala yang saya alami sudah cukup parah dan harus pemeriksaan lanjutan seperti USG jadi diharuskan rawat inap. Alhamdulillah, sekarang jauh lebih baik,” terang Dijah.
Pada awalnya sempat ada kekhawatiran yang Nenek Dijah rasakan ketika akan melakukan pengobatan. Dirinya takut akan dibedakan dengan pasien lainnya. Akan tetapi, perasaan itu sirna ketika ia merasakan pelayanan di rumah sakit tersebut. Tak ada sedikitpun diskriminasi yang ia rasakan. Perawatan yang Dijah rasakan sama dengan pasien lain yang ditemuinya selama di IGD. Selain pelayanan yang baik dari petugas, Dijah dan keluarga juga merasakan proses yang mudah dan cepat saat mengurus administrasi di rumah sakit.
“Menurut saya pelayanan di rumah sakit ini sangat baik. Pelayanannya cepat dan alurnya jelas. Sambil anak saya mengurus administrasi, saya langsung ditangani dengan sigap oleh petugas. Semua orang disini merawat saya dengan sangat baik, semuanya ramah walau saya sering merepotkan. Ya namanya sudah umur segini pasti ada saja mengeluhnya dan merintih, tapi semua tetap melayani dengan baik. Saya juga nyaman disini, mudah mudahan bisa cepet sembuh,” ungkapnya.
Dijah merasa beruntung karena selalu didampingi oleh anaknya pada masa sulitnya ini, ditambah lagi dengan kepesertaan JKN-nya yang selalu aktif membuat Nenek Dijah tidak khawatir memikirkan biaya pengobatan. Di usianya yang sudah tidak produktif lagi, Program JKN menjadi satu-satunya andalan Dijah dikala sakit. Ia bersyukur tidak perlu membebani anak- anaknya untuk biaya pengobatan yang tidak bisa diprediksi kapan harus digelontorkan. Dari pengalamannya tersebut Dijah berpesan pada anak-anaknya untuk menjadi peserta JKN sebagai pelindungan ketika mereka mengalami sakit.
”Saya sudah wanti-wanti untuk semua anak dan keluarga untuk memastikan sudah daftar jadi peserta JKN, karena biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Bukannya saya mendoakan agar sakit, tapi ini jadi bentuk antisipasi dan perlindungan untuk diri sendiri maupun keluarga. Ketika kita tidak sakit dan sudah menjadi peserta aktif, kita bisa membantu saudara-saudara kita yang sakit melalui iuran JKN yang dibayarkan,” tambahnya.
Dijah berharap program JKN selalu ada dan semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya. Ia berharap pemerintah terus mendukung pelaksanaan Program JKN agar pelayanan kepada peserta JKN semakin baik kedepannya. Program JKN menjadi secerca harapan untuknya dan peserta lainnya disaat sakit. Menutup perbincangan, tak lupa Dijah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang sudah membantunya sembuh dari diare yang dideritanya.
Baca Juga
“Sebagai keluarga sederhana, kami berharap program mulia ini selalu ada dan membantu serta sebagai pelindung masyarakat yang tengah dilanda musibah, seperti halnya saya yang sedang berjuang sembuh melawan penyakit diare ini. Dari segi pelayanan yang rumah sakit berikan juga sangat memuaskan, tidak ada keluhan yang harus saya sampaikan, seluruhnya cepat dan mudah. Terima kasih JKN, terima kasih BPJS Kesehatan," ungkap Dijah dengan penuh rasa syukur.