Kesehatan

Jepang Dilanda Bakteri Streptococcus Pemakan Daging, Ini Penjelasan Ahli

fin.co.id - 19/06/2024, 08:05 WIB

Penampakan bakteri Streptococcus pyogenes atau streptococcus grup A. [CDC

fin.co.id- Jepang tengah dilanda penyakit akibat bakteri pemakan daging bernama Streptococcus Grup A yang menyebabkan Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS).

Peningkatan kasus terjadi, bahkan melampaui jumlah kasus di sepanjang tahun 2023, yakni sebanyak 977 kasus dari Januari-Maret dibanding sebelumnya 941 kasus.

Diketahui, kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Di mana pada tahun 2023 terdapat sebanyak 97 kematian akibat STSS.

Sedangkan pada tahun 2024 ini, tercatat 77 kematian akibat bakteri ini.

Baca Juga

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik-infeksi Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD-KPTI menjelaskan, bakteri ini sebenarnya merupakan kuman yang berkolonisasi di tubuh manusia.

"Bakteri ini sudah ada di tubuh setiap manusia, namanya Staphilococcus Aureus," terangnya ketika dihubungi pada Selasa, 18 Juni 2024.

Sebagai bakteri yang sudah ada di tubuh manusia, Staphilococcus aureus juga bermanfaat sebagai flora komensal, bagian dari kuman penyeimbang tubuh.

Terdapat jenis Staphilococcus yang resisten terhadap antibiotik, yakni Metisilin Resisten Staphilococcus Aureus (MRSA) dan tidak kebal antibiotik, yakni Metisilin Sensitif Staphilococcus Aureus (MSSA).

Namun, bakteri Staphilococcus aureus ini juga menghasilkan toksin yang membuatnya menjadi berbahaya, di antaranya TSST-1 dan Enterotoxin A, B, C, D, E, H.

Baca Juga

"Juga adanya superantigen yang membuat kuman ini jadi berbahaya," lanjutnya.

Beberapa jenis strain yang agresif menyebabkan terjadinya sejumlah penyakit, salah satunya Grup A Streptococcus yang membuat otot dan kulit membusuk ketika terjadi infeksi.

"Karena dia ada di tubuh manusia, maka faktor yang membuat dia jadi agresif memang sulit diketahui di awal," ujarnya.

Bahkan, lanjut Erni, pemakaian tampon untuk menstruasi bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.

Salah satu kasusnya di Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 2002 dan 2003, di mana terjadi kenaikan kasus STSS terhadap wanita yang menggunakan merek tampon tertentu.

"Pernah juga kejadian pada bayi-bayi, kemungkinan akibat popoknya," ungkap dosen FKUI tersebut.

Afdal Namakule
Penulis
-->