fin.co.id- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi membubarkan Kabinet perang pada Senin 17 Juni 2024.
Kabinet perang tersebut yang dibentuk pada awal invasi Israel ke Gaza pada Oktober 2023 dan mempunyai peran penting.
Netanyahu membubarkan kabinet perang setelah sebelumnya seorang anggota penting di kabinet tersebut mengundurkan diri dari pemerintah karena frustrasi terhadap pemimpin Israel dalam penanganan perang.
Anggota kabinet yang mundur yakni Benny Gantz merupakan mantan panglima militer berhaluan tengah.
Baca Juga
- Israel Keluarkan Peringatan ke Kamp Pengungsi Gaza Tengah untuk Pergi
- Korban Tewas Akibat Badai Helene di Amerika Capai 200 Orang Lebih
Kabinet perang ini terdiri dari tiga anggota, yakni Gantz, Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Ketidakhadiran Gantz dalam pemerintahan Israel, membuat ketergantungan Netanyahu pada sekutu ultra-nasionalisnya, yang menentang gencatan senjata.
Pejabat pemerintah mengatakan Netanyahu akan mengadakan forum yang lebih kecil untuk membahas isu-isu sensitif perang, termasuk dengan kabinet keamanannya, yang mencakup mitra pemerintahan sayap kanan yang menentang perjanjian gencatan senjata dan menyuarakan dukungan untuk menduduki kembali Gaza.
Kabinet perang dibentuk pada hari-hari awal perang, ketika Gantz, yang saat itu merupakan pemimpin partai oposisi dan saingannya Netanyahu, bergabung dengan koalisi untuk menunjukkan persatuan setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober.
Dia menuntut agar sebuah badan pengambil keputusan kecil yang mengarahkan perang, dalam upaya untuk mengesampingkan anggota sayap kanan pemerintahan Netanyahu.
Baca Juga
- Israel Minta Warga Sipil di Beirut Selatan Tinggalkan Lokasi Sebelum Serangan Rudal
- 5 Penyebab Jepang Terancam Punah: Salah Satunya karena Semakin Banyak Wanita Mengejar Karir
Langkah untuk membubarkan kabinet perang ini terjadi ketika Israel menghadapi keputusan-keputusan yang lebih penting.
Israel dan Hamas sedang mempertimbangkan proposal terbaru untuk gencatan senjata dengan imbalan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas selama serangan tersebut.
Pasukan Israel masih tertahan di Jalur Gaza, bertempur di kota selatan Rafah dan melawan kebangkitan Hamas di tempat lain, selain peningkatan dramatis pekan lalu di perbatasan utara dengan Lebanon. Demikian dilansir dari AP. (*)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq