FIN.CO.ID - Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tuan rumah bagi Lokakarya UI Green Metric Wilayah Indonesia Bagian Tengah 2024 pada tanggal 29-30 Mei 2024.
Acara ini dihadiri oleh 112 perwakilan dari 50 perguruan tinggi akademik dan vokasi di seluruh Indonesia, yang berkolaborasi untuk memajukan keberlanjutan lingkungan di perguruan tinggi. Lokakarya ini dibuka dengan tarian tradisional Dayak khas Kalimantan yang memukau peserta, mengundang tepuk tangan meriah. Prof. Dr. rer. nat. Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc., Rektor ITK, memberikan sambutan pembukaan yang mengajak seluruh peserta untuk berpikir kritis dan bertindak nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Sambutan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc., Chairperson UI GreenMetric World University Rankings, yang menekankan pentingnya peran universitas dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau.
Pada sesi keynote speech, peserta mendengarkan pandangan dari dua tokoh terkemuka di bidang keberlanjutan dan pendidikan. Prof. Ir. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc, Ph.D., Deputi Transformasi Hijau dan Digital IKN, membahas transformasi hijau yang sedang berlangsung di Ibu Kota Nusantara.
Sementara itu, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., Guru Besar Teknik Sipil UGM, memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.
Lokakarya ini dibagi menjadi tiga sesi yang masing-masing mengulas tema penting dalam keberlanjutan kampus. Sesi pertama membahas UI Green Metric World University Ranking, memberikan panduan dan strategi bagi universitas untuk meningkatkan peringkat mereka.
Sesi kedua membahas pengelolaan infrastruktur, energi, perubahan iklim, dan limbah di universitas yang berkelanjutan.
Sesi ketiga menyoroti pengelolaan air, transportasi, dan penelitian dalam universitas yang berkelanjutan. Pemateri berasal dari berbagai universitas terkemuka seperti ITK, Politeknik Negeri Balikpapan, Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Bali, Universitas Pattimura, Universitas Pendidikan Nasional, dan Universitas Esa Unggul.
Baca Juga
Universitas Esa Unggul yang di wakili oleh Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran
Dr. Muhammad Fachruddin Arrozi, SE,Ak., M.Si dan Ketua Green Metric Universitas Esa Unggul Helmi Geifarad, S.Sos, M.I.Kom.
Warek I UEU Muhammad Fachruddin Arrozi juga menjadi pembicara pada sesi Sesi kedua membahas pengelolaan infrastruktur, energi, perubahan iklim. Arrozi juga memaparkan tentang apa yang sudah di lakukan Universitas Esa Unggul dalam pengelolaan infrastruktur, energi, perubahan iklim. Pengelolaan limbah air, penghijauan, monitoring akses kedalam kelas sehingga penggunaan AC dapat efisien, hal ini dapat membuat penghematan dalam mekanisme hemat energy di kampus esa unggul, penerangan di luar kampus juga menggunakan energy panel surya.
Semoga apa yang telah dijalankan dapat menjadi referensi bagi kampus lainnya tutup Arrozi.
Pada hari pertama, acara dilengkapi dengan penanaman bibit pohon secara simbolis, menunjukkan komitmen nyata para peserta terhadap pelestarian lingkungan. Tidak ketinggalan, peserta juga menikmati kelezatan durian khas Kalimantan yang menambah semarak kegiatan. Hari kedua diisi dengan kunjungan edukatif ke Ibu Kota Nusantara, di mana peserta melihat langsung rumah tekno dan hunian pekerja konstruksi (HPK), serta mengunjungi command center IKN.
Antusiasme terlihat jelas ketika peserta berfoto bersama di tempat yang akan menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia.
Lokakarya ini ditutup dengan sesi kesan dan pesan dari peserta, yang sebagian besar menyatakan kekaguman dan kepuasan atas pelaksanaan acara. Sebelum pulang, para peserta juga menyempatkan diri untuk berbelanja di salah satu pusat oleh-oleh khas Balikpapan, membawa pulang kenangan manis dari acara yang luar biasa ini.