FIN.CO.ID - Tragedi longsor dahsyat di Papua Nugini pada 24 Mei 2024 merenggut nyawa ratusan orang dan menjebak ribuan lainnya.
Bencana ini menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga dan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sekitar kita.
Lalu, apa yang menjadi penyebab di balik longsor mematikan ini?
Kronologis
Hujan Deras Memicu Bencana
Hujan deras yang mengguyur wilayah Enga, Papua Nugini selama beberapa hari pada 24 Mei 2024 memicu longsor besar di pagi hari.
Bencana ini menghantam beberapa desa, menimpa rumah-rumah dan menjebak penduduk di dalamnya.
Upaya Penyelamatan di Tengah Medan Sulit
Upaya pencarian dan penyelamatan segera dilakukan, namun terhambat oleh medan yang sulit dan minimnya infrastruktur.
Tim penyelamat dari berbagai negara, termasuk Indonesia, turut membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Dampak Bencana yang Menghancurkan
Tanah longsor ini mengakibatkan dampak yang sangat besar:
- Korban jiwa: Lebih dari 670 orang meninggal dunia, dengan ribuan lainnya masih terkubur dan belum ditemukan.
- Kehilangan tempat tinggal: Ratusan rumah hancur akibat longsor, membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal.
- Gangguan infrastruktur: Jalan-jalan dan jembatan rusak, menghambat akses ke wilayah yang terkena dampak dan memperlambat upaya penyelamatan.
- Krisis kemanusiaan: Kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan menjadi masalah utama di wilayah yang terkena dampak.
Upaya Penanganan yang Berkelanjutan
Berbagai upaya penanganan terus dilakukan untuk mengatasi dampak bencana:
- Pencarian dan penyelamatan: Tim SAR dari berbagai negara terus bekerja keras untuk mencari dan menyelamatkan korban yang masih terkubur.
- Bantuan kemanusiaan: Bantuan makanan, air bersih, obat-obatan, dan tenda pengungsian telah disalurkan kepada korban.
- Rekonstruksi: Upaya rekonstruksi untuk membangun kembali rumah dan infrastruktur yang rusak sedang dilakukan.
Penyebab Longsor Papua Nugini
Ilustrasi Tanah Longsor di Papua Nugini, Ilustrasi: Copilot (AI)--
Berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa faktor diduga berkontribusi:
- Hujan lebat: Hujan deras selama beberapa hari di wilayah tersebut memicu tanah longsor.
- Topografi: Daerah pegunungan dengan lereng curam di Papua Nugini rentan terhadap longsor, terutama setelah hujan lebat.
- Gempa bumi: Aktivitas seismik di wilayah tersebut juga dapat menjadi pemicu longsor.
- Penebangan hutan: Penebangan hutan ilegal di Papua Nugini dapat memperlemah struktur tanah dan membuatnya lebih rentan terhadap longsor.
Penting untuk diingat bahwa ini hanya beberapa kemungkinan penyebab dan penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan faktor pasti di balik tragedi ini.
Bencana ini mengingatkan kita untuk waspada dan sigap terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah yang rawan.
Upaya pencegahan seperti penanaman pohon, pembangunan infrastruktur yang kokoh, dan edukasi masyarakat tentang risiko bencana alam perlu terus digalakkan.
