Kurang inisiatif: Tidak mengajukan pertanyaan lanjutan atau menanggapi poin-poin penting dalam pesan sebelumnya.
BACA JUGA :
- Mengungkap Arti Tanda Cincin di Setiap Jari: Simbolisme, Kepribadian, dan Pesona dalam Dunia Aksesoris
- 5 Arti Postingan Selfie Menangis di Sosmed?: Salah Satunya Meminta Bantuan
Penyebab dry text bisa bermacam-macam mulai kurangnya ekspresi emosi dalam pesan teks, penggunaan kalimat yang terlalu panjang dan rumit sampai penggunaan kata-kata formal yang terlalu kaku.
Dry text seringkali membuat komunikasi menjadi hambar dan sulit untuk mempertahankan percakapan.
Dampak Dry Text pada komunikasi
Membosankan: Obrolan menjadi garing dan tidak menarik karena minim interaksi.
Kesalahpahaman: Balasan singkat bisa menimbulkan multitafsir dan berujung pada kesalahpahaman.
Dianggap tidak peduli: Lawan bicara bisa merasa diabaikan atau tidak dihargai karena minimnya usaha dalam membalas pesan.
Namun, perlu dicatat bahwa dry text tidak selalu negatif. Beberapa orang memang lebih suka gaya komunikasi yang simpel dan to the point. Penting untuk memahami konteks dan kebiasaan lawan bicara Anda.
Untuk menghindari dry text, penting untuk menambahkan sedikit warna dalam pesan teks dengan menggunakan emoji, singkatan, atau gaya penulisan yang lebih santai.
Selain itu dapat menjaga kesederhanaan dalam bahasa dan mengikut alur pembicaraan juga dapat menjaga agar percakapan tetap menarik dan menyenangkan.
