FIN.CO.ID- COVID-19 varia baru KP.1 dan KP.2 melinjak di Singapura menyebabkan sebanyak 25.900 kasus Covid-19 dikonfirmasi sepanjang 5-11 Mei 2024 di Singapura.
Angka ini 90 persen lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya, yakni sebesar 13.700 kasus.
Puncak gelombang baru Covid-19 ini diperkirakan terjadi pada akhir Juni 2024.
Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa varian baru Covid-19 KP.1 dan KP.2 masih belum ditemukan di Indonesia.
Kendati demikian, ia menyebut bahwa ada kemungkinan kasus yang tidak diketahui karena masyarakat lebih memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala.
BACA JUGA:
- Kasus COVID Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Terapkan Prokes hingga Vaksinasi
- Kasus Korupsi Dana Covid di Kejati Sumut Mandek, KPK Didesak Supervisi
"Karena sekarang banyak masyarakat yang tidak periksa Covid-19 kalau ada keluhan flu, sehingga mungkin ada underdiagnosis ya," ungkapnya kepada Disway Grup, Senin, 20 Mei 2024.
Meski begitu, ia memastikan bahwa pihaknya terus melakukan surveilans genomik maupun surveilans influenza like illness (ILI).
"Jadi monitor kasus ISPA belum ada peningkatan di puskesmas juga di RS kalau ada peningkatan kasus yang dirawat dengan gejala berat akibat ISPA," pungkasnya.
Sementara itu,, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan dr. Achmad Farchany Tri Adryanto, M.K.M. menjelaskan bahwa varian baru ini tidak menimbulkan gejala baru yang berbeda dengan varian sebelumnya.
"Data dari Singapura dan global menunjukkan varian ini tidak lebih menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibanding varian lain yang beredar," jelasnya ketika dihubungi pada Selasa, 21 Mei 2024.
Selain Singapura, varian KP.1 dan KP.2 ini juga dilaporkan menyebar di sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
BACA JUGA:
- Kasus Korupsi Dana Covid di Kejati Sumut Mandek, KPK Didesak Supervisi
- Gejala Varian Kraken COVID Menurut NHS
Farchany menegaskan bahwa varian ini masih belum ditemukan di Indonesia. Pihaknya tak mengeluarkan larangan untuk mengunjungi Singapura akibat hal ini.
Kendati demikian, ia mengimbau agar masyarakat melengkapi vaksinasi Covid-19, terutama bagi para lansia dan penderita komorbid.