Catatan Dahlan Iskan . 20/05/2024, 06:00 WIB

Antre Maling

Penulis : Ari Nur Cahyo
Editor : Ari Nur Cahyo

Satu jam berikutnya tidak tahan lagi. Petugas datang ke tempat Antrean. "Jangan meninggalkan antrean," teriaknya beberapa kali.

Erick, putra tunggal Lia dan James F Sunday sudah bersama saya. Saya lirik tangannya: memegang botol minuman. Masih ada airnya. Sedikit. Botol itu saya minta.

"Untuk apa?"

"Ada deh".

Ia berikan botol itu. Saya buang airnya. Ia pun tahu --mestinya. Saya ke balik pohon lagi.

Saya juga terpikir fikh Islam seperti perusuh M Zainal Arifin di komentarnya kemarin. Tapi fikh juga mengatur hal-hal darurat. Trump yang bikin fikh darurat.

"Anda dari partai Republik?" tanya saya pada Si pirang.

"Saya Demokrat".

"Anda Republik?" tanya saya ke Si ceriwis.

"Demokrat". Lalu ceramah soal mengapa Demokrat.

"Anda Republik?” tanya saya ke laki-laki jangkung yang juga lebih setengah baya.

"Demokrat".

Demokrat. Demokrat. Demokrat. Semua Demokrat.

Ada satu yang Republik. Wanita. Setengah baya. Berpakaian cantik. Seperti baru keluar dari salon. Atau dia tidur tengkurap tadi malam setelah dari salon kemarin sore.

Si salon tidak ikut antre. Dia mondar-mandir di sebelah antrean. Dari belakang ke depan, balik lagi ke belakang. Dia berteriak-teriak memuji Trump. Memaki Presiden Joe Biden.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com