MEGAPOLITAN

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung

fin.co.id - 17/05/2024, 14:44 WIB

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono lanjutkan pelebaran Sungai Ciliwung di Jakarta Timur.

FIN.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal melebarkan Sungai Ciliwung di Jakarta Timur pada akhir 2024. Menurut Heru, saat ini Pemprov DKI masih mendata rumah warga yang akan terdampak pelebaran. 

"Secara bertahap, pada 2024, di sisi sebelah timur akan dilakukan pendataan, penetapan lokasi (mana saja yang akan terdampak)," ujarnya di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat, 17 Mei 2024. 

BACA JUGA:

Heru berjanji, bagi warga yang terdampak pelebaran itu akan mendapatkan ganti. Namum, kata dia, setelah proses administrasi selesai tahun ini. Kemudian di sisi timur itu sudah bisa dilaksanakan, maka pembayaran secara bertahap akan dilakukan pada 2025.

"Setelah proses administrasi kita lalui di 2024, ini sisi timur bisa kita laksanakan pembayaran secara bertahap di 2025," katanya.

Sementara itu, Heru menyebutkan, pembayaran uang pengganti untuk rumah warga yang terdampak pelebaran Sungai Ciliwung di RW07 Rawajati, telah rampung dilakukan tahun ini.

Setelah pembayaran dilakukan, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) akan melakukan pembangunan fisik pelebaran Sungai Ciliwung tersebut mulai pekan depan. Lebih lanjut, Heru mengatakan, pembangunan fisik tersebut berupa pendirian sheet pile sepanjang 265 meter di sisi Sungai Ciliwung yang masuk ke wilayah RW07 Rawajati.

"Mulai minggu depan ini akan dilakukan pembangunan fisiknya sepanjang 265 meter dan salah satu penanggulangan banjir di titik-titik yang kita atasi hari ini bisa terselesaikan," tuturnya.

Warga RW07 Rawajati yang terdampak pelebaran sungai, Siti Aminah (55), mengaku telah menerima pembayaran dari Pemprov DKI. Ia mengaku pembayaran yang diberikan tergolong ganti untung.

"Tahun lalu, saya ketemu Pak Heru dan disambut dengan baik. Alhamdulilah tiga bulan kemudian proses itu berjalan dengan baik dan tiga bulan kemudian juga kami semua dapat pembayaran," ujar Siti.

Dari uang pengganti yang diterima, ia langsung berangkat umrah. Selain itu, Siti juga mendirikan kontrakan.

Di satu sisi, Siti merasa tak lagi kebanjiran setelah sebagian Sungai Ciliwung dinormalisasi.  "Sebagian besar, termasuk saya sendiri bisa umroh, punya kontrakan. Yang lebih nyaman lagi, saat ini saya enggak pernah merasa kebanjiran," ucapnya.

Sekadar diketahui, pelebaran Sungai Ciliwung merupakan rangkaian program normalisasi sungai tersebut. Dalam program normalisasi Sungai Ciliwung, Pemprov DKI bertanggungjawab membebaskan lahan warga.

Sementara itu, pemerintah pusat melalui BBWSCC kebagian untuk mendirikan sheet pile di sepanjang sisi Sungai Ciliwung yang dinormalisasi. Sejak 2021-2022, Pemprov DKI telah membebaskan 324 bidang lahan atau 66.515 meter persegi untuk normalisasi tersebut.

BACA JUGA:

Mihardi
Penulis
-->